Tuesday, October 14, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Penelitian Ungkap Angin di Mars Capai 158 Km per Jam, Lebih Kencang dari Perkiraan

Mistar.idSelasa, 14 Oktober 2025 07.00
RJ
penelitian_ungkap_angin_di_mars_capai_158_km_per_jam_lebih_kencang_dari_perkiraan

Pusaran debu yang berhembus melintasi permukaan Mars. (foto:nasa/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Mars selama ini dikenal sebagai planet dengan atmosfer sangat tipis hanya sekitar 1% dari volume atmosfer Bumi.

Namun, penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan, jika angin di Planet Merah ternyata jauh lebih kencang dari perkiraan sebelumnya, bahkan bisa mencapai 158 kilometer per jam.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances oleh tim ilmuwan dari Universitas Bern, Swiss, bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), seperti dilansir, Senin (13/10/2025).

Mereka meneliti fenomena “setan debu” (dust devil) pusaran debu vertikal berkecepatan tinggi di permukaan Mars untuk memetakan pola angin di berbagai wilayah planet tersebut.

“Putaran debu membuat angin yang biasanya tak terlihat menjadi terlihat,” ujar Valentin Bickel, penulis utama studi dari Universitas Bern, dikutip dari laman Cosmos Magazine.

Melalui analisis citra stereo, tim peneliti berhasil melacak arah dan kecepatan angin di seluruh permukaan Mars, hal yang sebelumnya sulit dilakukan.

Tim menggunakan dua instrumen canggih milik ESA, yaitu Kamera Stereo Resolusi Tinggi (HRSC) pada wahana Mars Express dan Sistem Pencitraan Permukaan Stereo dan Warna (CaSSIS) di pengorbit ExoMars.

“Gambar stereo menangkap titik yang sama di permukaan Mars dengan jeda beberapa detik, memungkinkan kami mengukur pergerakan pusaran debu,” jelas Nicolas Thomas, rekan penulis penelitian.

Dari hasil analisis, tim mendeteksi 384 pusaran debu dari citra CaSSIS dan 655 dari HRSC. Fenomena ini biasanya muncul di wilayah kering pada musim panas dan semi Mars, berlangsung beberapa menit, dengan puncak aktivitas antara pukul 11.00–14.00 waktu setempat.

Yang mengejutkan, kecepatan angin di sekitar pusaran dapat menembus 44 meter per detik (sekitar 158 km/jam). Sebelumnya, ilmuwan memperkirakan angin di Mars hanya berkisar di bawah 50 km/jam dengan puncak maksimum 100 km/jam.

“Data kami menunjukkan di mana dan kapan angin cukup kuat untuk mengangkat debu dari permukaan,” kata Bickel.

Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi misi eksplorasi luar angkasa. Dengan memahami pola dan kekuatan angin, para ilmuwan dapat memperbaiki model iklim Mars, memprediksi badai debu, serta meningkatkan keamanan pendaratan wahana antariksa.

“Dengan wawasan baru tentang dinamika atmosfer, kami dapat memprediksi kondisi cuaca dan merencanakan misi Mars dengan lebih aman,” ujar Daniela Tirsch dari Pusat Dirgantara Jerman (DLR).

Informasi ini juga krusial untuk menentukan lokasi pendaratan dan mengantisipasi penumpukan debu pada panel surya, yang dapat mengurangi efisiensi daya perangkat di permukaan Mars.

Selain membantu misi eksplorasi, studi ini memberikan pemahaman baru tentang proses geologi aktif di Mars, seperti pembentukan bukit pasir dan garis lereng akibat aktivitas angin.

“Pengukuran kami membuka jalan untuk memahami bagaimana lanskap Mars terus berubah hingga saat ini,” tambah Bickel.

Dengan teknologi pencitraan mutakhir dan analisis lintas-dekade, ilmuwan kini memiliki gambaran lebih utuh tentang dunia berdebu Mars planet yang tampak sunyi, namun ternyata dipenuhi angin ganas yang terus mengubah wajahnya. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN