WHO Peringatkan Krisis Gizi Akut Ancam Seluruh Generasi Anak di Gaza


Seorang warga Palestina menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, 8 Mei 2025. (f:reuters/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, tingkat kekurangan gizi akut meningkat drastis akibat blokade berkepanjangan, dan kondisi ini dapat memberikan dampak permanen pada seluruh generasi anak-anak di Gaza.
Perwakilan WHO untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Rik Peeperkorn, menyampaikan bahwa ia melihat anak-anak dengan kondisi tubuh yang sangat memprihatinkan di rumah sakit Gaza utara.
"Saya telah melihat anak berusia lima tahun, dan Anda akan mengatakan itu dua setengah," ujarnya dalam konferensi pers virtual dari Deir al-Balah, Selasa (13/5/2025).
Setengah Juta Orang Terancam Kelaparan
Blokade total yang diberlakukan Israel sejak Maret 2025 telah menyebabkan kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan.
Menurut pemantau kelaparan global, lebih dari 500.000 warga Gaza kini menghadapi ancaman kelaparan.
Peeperkorn mengatakan, lebih dari 20% anak-anak yang diskrining di rumah sakit Gaza utara mengalami malnutrisi akut.
“Tanpa makanan bergizi yang cukup, air bersih dan akses ke perawatan kesehatan, seluruh generasi akan terpengaruh secara permanen,” tuturnya.
WHO: Bantuan Kemanusiaan Sangat Tidak Memadai
WHO menyebutkan bahwa saat ini mereka hanya memiliki stok perawatan gizi untuk 500 anak, jumlah yang sangat jauh dari kebutuhan yang sebenarnya.
“Setidaknya 55 anak telah meninggal akibat kekurangan gizi akut,” ucap Peeperkorn, mengutip data Kementerian Kesehatan Gaza.
Ia juga menyoroti tingginya kasus infeksi seperti pneumonia dan gastroenteritis pada anak-anak, yang bisa berakibat fatal akibat lemahnya daya tahan tubuh.
“Anda biasanya tidak mati karena kelaparan. Anda meninggal karena penyakit yang terkait dengan itu,” katanya. Demikian dikutip dari Reuters. (*)