Thursday, August 21, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Rusia Perkuat Perisai Nuklir Hadapi “Ancaman Kolosal”

journalist-avatar-top
Kamis, 21 Agustus 2025 21.32
rusia_perkuat_perisai_nuklir_hadapi_ancaman_kolosal

Ilustrasi, Rusia Perkuat Perisai Nuklir Hadapi “Ancaman Kolosal”. (foto:ai/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kepala perusahaan energi nuklir Rusia, Alexei Likhachev, menyatakan bahwa sistem perisai nuklir negaranya harus ditingkatkan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan, merespons apa yang ia sebut sebagai “ancaman kolosal” yang dihadapi Rusia dari dinamika geopolitik global.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui wawancara dengan kantor berita RIA, pada Kamis (21/8/2025).

“Kami memahami bahwa perisai ini harus diperkuat di tahun-tahun mendatang. Ini bukan hanya pelindung, tetapi juga ‘pedang’—garansi utama keamanan nasional,” ujar Likhachev, dikutip dari Reuters.

Konteks: Persaingan Global dalam Sistem Pertahanan

Komentar Likhachev muncul di tengah meningkatnya modernisasi sistem senjata nuklir dan pertahanan oleh Amerika Serikat, China, dan negara besar lainnya.

AS, misalnya, sedang mengembangkan sistem pertahanan rudal “Golden Dome”, yang terinspirasi dari Iron Dome milik Israel. Sistem ini diklaim mampu menghadapi ancaman dari rudal balistik, hipersonik, dan jelajah—dengan estimasi biaya minimum mencapai US$175 miliar.

Namun, pakar militer memperingatkan bahwa tidak ada sistem pertahanan tunggal yang benar-benar mampu mencegah semua bentuk serangan masif, terutama dalam konteks nuklir.

Distribusi Hulu Ledak Nuklir Global (Perkiraan)

- Rusia: ±4.300 hulu ledak

- Amerika Serikat: ±3.700

- China: ±600

- Prancis: 290

- Inggris: 225

- India: 180

- Pakistan: 170

- Israel: 90

- Korea Utara: 50

Dua negara utama—Rusia dan Amerika Serikat—menguasai sekitar 87% dari total persenjataan nuklir dunia.

Implikasi Strategis dan Diplomatik

Pernyataan Likhachev dan perlombaan penguatan perisai nuklir mengindikasikan:

- Meningkatnya kompetisi global dalam kemampuan penangkalan dan teknologi pertahanan.

- Pengeluaran militer besar-besaran yang berpotensi menggeser prioritas anggaran negara.

- Ancaman terhadap stabilitas internasional jika mekanisme pengendalian senjata dan diplomasi tidak diperkuat.

- Kebutuhan mendesak akan dialog multilateral demi mencegah eskalasi konflik berbasis kekuatan nuklir.

Kesimpulan: Seruan Rusia untuk memperkuat perisai nuklir mencerminkan ketegangan global yang semakin dalam di tengah transformasi strategi pertahanan dunia.

Meskipun teknologi seperti Golden Dome dirancang untuk menambah keamanan, diplomasi, kerja sama internasional, dan pengendalian senjata tetap menjadi kunci dalam menjaga stabilitas global.

Tanpa solusi kolektif dan komitmen politik, potensi konflik berskala besar masih menjadi bayang-bayang masa depan dunia. (*)

REPORTER: