Pernyataan Kontroversial Trump Soal Perang Rusia-Ukraina, Ukraina Disalahkan?

Ilustrasi, Pernyataan Kontroversial Trump Soal Perang Rusia-Ukraina, Ukraina Disalahkan? (foto:dokumentasi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menuai kontroversi. Dalam wawancara dengan Fox News pada Selasa, 19 Agustus 2025, Trump mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan diplomatik terkait konflik Rusia-Ukraina.
Isi dan Konteks Pernyataan Trump
Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat siap menjamin keamanan Ukraina. Namun, pernyataan lanjutannya justru menimbulkan tanda tanya besar.
"Ini bukan perang yang seharusnya dimulai. Kita tidak melakukan itu. Anda tidak mengambil sesuatu. Anda (seharusnya) tidak mengambil sesuatu dari negara yang ukurannya sepuluh kali lebih besar dari Anda."
Pernyataan ini ditafsirkan oleh banyak pengamat sebagai sindiran terhadap Ukraina, seolah-olah Kyiv memicu konflik dengan Rusia — yang memiliki kekuatan militer jauh lebih besar. Secara implisit, Trump menyiratkan bahwa Ukraina turut bertanggung jawab atas eskalasi konflik.
Respons Publik dan Media
Media internasional menilai komentar Trump mendekati pembenaran terhadap agresi Rusia, dengan mengadopsi sebagian retorika Kremlin. Pernyataannya dikritik karena seolah mengabaikan fakta sejarah bahwa invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 merupakan tindakan agresi sepihak.
Trump juga menyatakan bahwa NATO bukan solusi bagi Ukraina, dan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengerahkan pasukan darat, meskipun mungkin akan memberikan dukungan udara atau komunikasi, tergantung pada tercapainya kesepakatan damai.
Trump Ingin Jadi Mediator Konflik
Dalam wawancara yang sama, Trump mengungkapkan keinginannya untuk menjadi mediator damai, menawarkan pertemuan trilateral antara dirinya, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Namun, ia menyebut bahwa tanggung jawab untuk mengakhiri perang tetap berada di tangan Zelenskyy, bukan pihak luar.
Fakta dan Klarifikasi
Menurut analisis dari Al Jazeera dan lembaga pemeriksa fakta PolitiFact, klaim Trump tidak sejalan dengan realitas. Invasi Rusia ke Ukraina sejak 2022 secara luas diakui sebagai bentuk agresi tanpa provokasi, dan bukan akibat tindakan Ukraina.
Banyak pakar menilai pernyataan Trump sebagai keliru secara faktual, bahkan beberapa menyebutnya sebagai “pants on fire” — label tertinggi dalam skala kebohongan menurut PolitiFact.
Artikel ini ditulis dan diedit dengan dukungan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) serta merujuk pada berbagai sumber terpercaya, Rabu (20/8/2025). (*)