Tuesday, October 7, 2025
home_banner_first
BUDAYA

Ribuan Warga Tionghoa di Binjai Gelar Pawai Lampion Rayakan Festival Kue Bulan

Selasa, 7 Oktober 2025 00.29
ribuan_warga_tionghoa_di_binjai_gelar_pawai_lampion_rayakan_festival_kue_bulan

Ribuan warga etnis Tionghoa mengikuti Festival Pawai Lampion di Binjai sebagai upaya melestarikan tradisi leluhur. (foto:bayu/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Sekitar 2.000 warga etnis Tionghoa mengikuti acara pawai lampion bertajuk Lantern Festival yang digelar oleh Yayasan Bhakti Sosial Bersama di Vihara Setia Buddha, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Senin (6/10/2025) malam.

Kegiatan ini dilepas secara resmi oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Binjai, Hasanul Jihadi.

Sejak siang hari, Vihara Setia Buddha telah ramai didatangi warga Tionghoa yang melakukan ritual sembahyang perayaan Festival Kue Bulan (Mooncake Festival) sambil menunggu pembagian lampion. Pada malam harinya, ribuan warga tampak antusias mengikuti pawai lampion berwarna-warni yang berkeliling kota.

Adapun rute pawai dimulai dari Jalan Sutomo, Makam Pahlawan, Irian, Simpang BCA, Sudirman, Jembatan Sky Cross, dan kembali ke Vihara Setia Buddha.

Ketua Yayasan Bhakti Sosial Bersama, Minwi (Koh Awi), mengatakan kegiatan ini digelar sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi nenek moyang yang dilaksanakan setiap tahun.

“Pawai lampion ini kami selenggarakan untuk memperingati perayaan Kue Bulan sekaligus menjaga tradisi leluhur. Festival ini menjadi simbol harapan akan penerangan, kebahagiaan, dan keberuntungan di tahun ini,” ujar Minwi.

Sementara itu, Wawako Hasanul menyampaikan bahwa Festival Lampion melambangkan penerangan, harapan, dan doa. Menurutnya, cahaya lampion yang menyala di malam hari menggambarkan semangat untuk mengusir kegelapan, membawa kedamaian, dan menyalakan cahaya persaudaraan di tengah masyarakat.

“Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keindahan budaya, tetapi juga mengajarkan makna kebersamaan, kerukunan, dan kepedulian. Saya juga melihat kegiatan bakti sosial yang dilakukan di Vihara Setia Buddha memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tuturnya.

Ia pun mengapresiasi seluruh panitia, pengurus vihara, dan masyarakat yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini.

“Kegiatan budaya dan sosial seperti ini memperkaya kehidupan masyarakat Binjai, memperkuat harmoni antarumat beragama, serta menegaskan jati diri kita sebagai kota yang rukun, damai, dan penuh toleransi,” tambahnya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Pembina Masyarakat Buddha Sumatera Utara (Sumut), Sukasdi, Pengurus Vihara Setia Buddha, Sugiarto, Ketua IPARI Kota Binjai, Sapri Erliansyah, Lurah Pekan Binjai, M. Syahrizal Nor, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan masyarakat umum yang antusias menyaksikan rangkaian kegiatan.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN