Wednesday, September 3, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Perdagangan Oman-Irak Naik 1,2 Persen Jadi Rp9,6 Triliun pada Semester I 2025

journalist-avatar-top
Selasa, 2 September 2025 19.33
perdagangan_omanirak_naik_12_persen_jadi_rp96_triliun_pada_semester_i_2025

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani. (foto:muscatdaily/mistar)

news_banner

Riyadh, MISTAR.ID

Nilai perdagangan antara Oman dan Irak tumbuh menjadi 239,2 juta rial Oman atau sekitar Rp9,6 triliun pada paruh pertama tahun 2025. Angka ini meningkat 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Pusat Statistik dan Informasi Nasional Oman, perdagangan bilateral naik dari 156,5 juta rial pada semester I 2024, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Oman (ONA).

Ekspor Oman ke Irak tercatat 32,8 juta rial, sedangkan impor dari Irak mencapai 206,4 juta rial pada enam bulan pertama 2025.

Lonjakan ini menegaskan hubungan ekonomi yang semakin erat antara Muscat dan Baghdad, yang ditopang perjanjian kerja sama di sektor perdagangan, transportasi, dan investasi. Keduanya juga mendorong diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung pada minyak.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Oman, Faisal Al-Rawas, mengatakan kunjungan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani baru-baru ini mencerminkan kedalaman kerja sama bilateral.

“Kunjungan ini menunjukkan aspirasi kedua negara memperluas integrasi ekonomi dan memperkuat peran sektor swasta dalam menjalin kemitraan,” kata Al-Rawas dikutip ONA, Selasa (2/9/2025).

Selain perdagangan, hubungan antar masyarakat juga menguat. Tercatat 11.558 warga Irak berkunjung ke Oman sepanjang tujuh bulan pertama 2025.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan, Industri, dan Promosi Investasi Oman melaporkan terdapat 1.304 perusahaan Irak yang berinvestasi dengan total modal 94,3 juta rial. Investasi Irak ini menyumbang 68,2 persen dari total partisipasi asing di Oman.

Komoditas utama ekspor Oman ke Irak meliputi kabel listrik, perhiasan emas, dan marmer, sementara impor didominasi oleh gas alam, derivatif minyak bumi, dan propana cair.

Kedua negara juga memiliki sejumlah perjanjian, termasuk kerja sama ekonomi dan perdagangan, layanan udara, serta inisiatif zona perdagangan bebas.

Menurut Al-Rawas, infrastruktur modern Oman, insentif investasi, dan lokasi strategis memberikan peluang besar bagi produk Irak menjangkau pasar Asia dan Afrika.

Ia juga menyoroti proyek “Jalan Pembangunan” Irak yang dinilai mampu menjadi pusat integrasi logistik internasional, menghubungkan Teluk dengan Eropa. Perusahaan Oman diharapkan dapat berperan dalam proyek ini, khususnya di sektor transportasi dan logistik.

“Kamar Dagang Oman berkomitmen memperkuat kemitraan bisnis, mendorong investasi bersama, serta memperluas pertukaran pengetahuan untuk menciptakan lapangan kerja dan mempererat ikatan historis kedua negara,” ujarnya. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN