Pyongyang, MISTAR.ID

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, menyerukan percepatan pengembangan senjata nuklir negaranya. Ia juga menyinggung latihan gabungan Amerika Serikat (AS)–Korea Selatan yang menurutnya berpotensi memicu perang.

"Hubungan militer AS-Korea Selatan yang semakin intensif dan aksi pamer kekuatan merupakan manifestasi paling jelas dari keinginan mereka untuk memicu perang," kata Kim, dikutip kantor berita KCNA, Selasa (19/8/2025).

Dilanjutkannya, "situasi yang ada saat ini mengharuskan kami membuat perubahan radikal dan cepat dalam teori dan praktik militer yang ada, serta perluasan nuklearisasi yang cepat," tuturnya.

Pernyataan itu disampaikan Kim ketika meninjau kapal perusak Choe Hyon pada Senin (18/8/2025), sekaligus menerima laporan soal persenjataan kapal tersebut.

Ia menyatakan puas karena tugas-tugas utama untuk menjadikan angkatan laut berteknologi tinggi dan bersenjata nuklir berjalan sesuai rencana menjelang penilaian target pada Oktober mendatang.

Sehari sebelumnya, AS dan Korea Selatan memulai latihan militer tahunan selama 11 hari. Angkatan Darat AS menyebutnya sebagai latihan yang berorientasi pertahanan.

Di sisi lain, Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung berjanji akan menghormati sistem politik Korut dan membangun kepercayaan militer. Ia menegaskan komitmen membuka dialog tanpa prasyarat sejak terpilih pada Juni.

Sehari setelah pernyataan Lee, adik perempuan Kim Jong Un bernama Kim Yo Jong menegaskan bahwa Korea Utara tidak memiliki keinginan memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan.[]