Profil Lengkap Zara Qairina dan Sekolah SMKA Tun Datu Mustapha

Zara Qairina. (Foto: Malay Mail/Mistar)
Papar, MISTAR.ID
Nama Zara Qairina Mahathir, remaja berusia 13 tahun asal Sipitang, kini menjadi sorotan nasional Malaysia setelah ditemukan tidak sadarkan diri di dekat asrama Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Papar, pada Sabtu (16/8/2025).
Zara, yang saat itu baru duduk di kelas I, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth I di Kota Kinabalu. Namun, keesokan harinya, ia mengembuskan napas terakhir akibat cedera otak parah yang diduga disebabkan kekurangan oksigen dan aliran darah ke otak.
Hasil autopsi menemukan adanya memar-memar pada tubuhnya, menimbulkan dugaan bahwa kematiannya tidak semata-mata akibat jatuh.
Ibunya, Noraidah Lamat, vokal menuntut keadilan bagi putrinya. Ia mendesak agar makam Zara dibongkar untuk autopsi ulang.
Noraidah yakin anaknya mengalami perundungan di sekolah sebelum meninggal. “Saya ingin kebenaran terungkap, apa pun risikonya,” ucap Noraidah, Selasa (19/8/2025).
SMKA Tun Datu Mustapha
SMKA Tun Datu Mustapha, tempat Zara menimba ilmu, merupakan sekolah menengah agama yang berdiri sejak 2003 di Papar, Sabah. Bangunan sekolah ini awalnya merupakan kampus cabang Universitas Nasional Malaysia sebelum dialihfungsikan oleh Departemen Pendidikan Sabah.
Dengan kombinasi kurikulum umum dan pendidikan agama Islam, sekolah ini cukup dikenal di Sabah. Prestasinya antara lain menempati juara kelima dalam Kompetisi Forum Remaja Nasional 2014, serta juara kedua dalam Kompetisi Lab Sekolah British Council.
Pada 2025, sekolah yang dipimpin Shaharoom Hasyim ini tercatat memiliki lebih dari 400 siswa dan 50 guru.
Kini, reputasi SMKA Tun Datu Mustapha tercoreng akibat tragedi yang menimpa Zara. Kementerian Pendidikan Malaysia bahkan memutasi kepala sekolah serta asisten kesiswaan, sekaligus memperketat keamanan dengan pemasangan CCTV, penambahan penjaga, dan inspeksi mendadak dari pejabat pusat.
Seiring kasus ini mencuat, sebanyak 124 siswa sekolah dilaporkan mengalami trauma dan sedang menjalani konseling.[]
PREVIOUS ARTICLE
Kim Jong Un Serukan Percepatan Pengembangan Senjata Nuklir Korut