Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, mengungkapkan penyelidikan kematian siswi kelas 1, Zara Qairina Mahathir, adanya unsur perundungan, pengabaian, dan pelecehan seksual. Hal itu disampaikannya dalam sidang Dewan Rakyat, Senin, dengan merujuk hasil pemeriksaan terhadap 195 saksi, termasuk teman sekamar korban.

“Ya, ada unsur perundungan. Itu jelas,” ujar Saifuddin dikutip Free Malaysia Today, Selasa (19/8/25).

Ia menambahkan, Zara sebelumnya juga pernah melaporkan kelalaian pihak sekolah. Polisi kini masih mendalami kasus tersebut dengan bukti-bukti, termasuk buku harian milik Zara.

Menurut Saifuddin, catatan harian korban memberi gambaran detail tentang masalah yang dihadapinya, termasuk aktivitas terakhir sebelum ditemukan jatuh dari lantai tiga asrama di Papar, Sabah, pada 16 Juli 2025.

Zara sempat ditemukan pingsan pukul 04.00 dan meninggal sehari kemudian di Rumah Sakit Queen Elizabeth I.

Saifuddin menegaskan tidak ada upaya menutup-nutupi penyelidikan, meski kasus ini menyeret nama-nama terkenal. Ia juga membantah rumor bahwa Zara dimasukkan ke mesin cuci.

“Klaim adanya manipulasi merupakan tuduhan serius dan tidak mencerminkan kenyataan di lapangan,” katanya.

Ia menambahkan, meski ada dugaan pelanggaran prosedur pada tahap awal, integritas penyelidikan tidak terpengaruh. Berkas perkara Zara kini telah diserahkan ke Kejaksaan Agung.

Pekan lalu, polisi menyatakan kasus yang semula diklasifikasikan sebagai kematian mendadak, kini diselidiki dengan kemungkinan adanya tindak pidana, termasuk perundungan.[]