Wanita di Asahan Dikeroyok Tiga Pria Diduga Preman Pasca Lapor Polisi Soal Rumahnya Kemalingan

Korban saat membuat laporan di Polres Asahan. (foto: Istimewa/Mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Seorang wanita di Kabupaten Asahan menjadi korban pengeroyokan brutal dilakukan tiga pria yang diduga preman di depan anaknya masih balita. Peristiwa ini terjadi setelah korban sebelumnya melapor ke polisi terkait kasus pencurian di rumahnya.
Korban bernama Evarina Manurung, 34 tahun, warga Kelurahan Kisaran Barat, Kecamatan Kota Kisaran Barat, melaporkan insiden penganiayaan tersebut ke Polres Asahan. Laporan resminya diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan teregister dengan Nomor STPL: LP/B/871/X/2025/SPKT/Polres Asahan/Polda Sumatera Utara.
Menurut keterangan korban, aksi pengeroyokan itu terjadi di Jalan Sisingamangaraja, Kota Kisaran, saat dirinya tengah melintas bersama anaknya yang berusia empat tahun. Tanpa sebab jelas, tiga pria yang disebut sebagai preman menghadangnya, marah-marah dan langsung melakukan pemukulan.
“Saya dipukul di bagian bibir, sementara anak saya yang masih kecil juga kena pukul di kepala,” ujar Evarina, Senin (3/11/2025).
Peristiwa ini diketahui terjadi pada Jumat (31/10/2025) sore. Usai kejadian, korban bersama anaknya langsung mendatangi rumah sakit untuk menjalani visum et repertum sebagai bukti laporan kepada pihak kepolisian.
Namun, insiden tak berhenti sampai di situ. Para pelaku bahkan sempat mengancam akan membunuh korban dan keluarganya jika berani melapor ke polisi.
“Mereka bilang, ‘Kami gak takut kau lapor polisi. Tapi awas, kalau berani lapor, kalian sekeluarga ku habisi,’” tutur Evarina menirukan ancaman pelaku.
Dari tiga pelaku pengeroyokan tersebut, dua di antaranya tidak dikenal korban. Namun, satu pelaku disebut sudah lama dikenal, dan diyakini memiliki motif dendam pribadi.
“Satu orang kukenal, namanya Ronal. Kurasa dia marah karena dua bulan lalu aku pernah buat laporan ke Polsek Kota Kisaran soal rumahku yang dibobol maling. Mungkin karena itu dia ngajak teman-temannya pas pula jumpa aku sama anakku,” katanya.
Kini, Evarina berharap Polres Asahan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap para pelaku yang masih bebas berkeliaran. Ia khawatir keselamatan keluarganya terancam karena ancaman pembunuhan yang terus membayangi.
“Saya mohon keadilan. Saya dan anak saya dipukul dan diancam akan dibunuh. Tolong tangkap pelakunya, kami sangat ketakutan,” ucapnya.
























