Monday, November 3, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Oknum Polisi Bunuh Dosen Erni Yuniarti di Bungo, Pelaku Gunakan Wig untuk Samarkan Diri

Mistar.idSenin, 3 November 2025 17.04
journalist-avatar-top
oknum_polisi_bunuh_dosen_erni_yuniarti_di_bungo_pelaku_gunakan_wig_untuk_samarkan_diri

Waldi oknum Polisi Polres Tebo ditangkap kasus pembunuhan Erni Dosen di Jambi, MInggu (2/11/2025) (Instagram/Facebook Diana Sari)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kasus pembunuhan dosen muda Erni Yuniarti (EY) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya terungkap. Pelakunya adalah anggota Polri berinisial Waldi (W), yang bertugas di Polres Tebo. Ia diketahui merupakan mantan kekasih korban.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengungkapkan pihaknya sempat mengalami kesulitan mengungkap kasus tersebut karena pelaku bersikap tidak kooperatif dan berusaha menghilangkan jejak.

“Pelaku ini cukup ulet dalam berkelit. Setelah penyidik membagi beberapa tim dan mengumpulkan bukti, semua penelusuran mengarah ke pelaku dan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka,” kata AKBP Natalena, Senin (3/11/2025).

Gunakan Wig untuk Kelabui Warga

Dalam aksinya, Waldi mengenakan wig berambut panjang untuk menyamarkan identitasnya. Dari hasil rekaman CCTV dan keterangan warga, pelaku terlihat gondrong saat mendatangi rumah korban di Perumahan Al-Kausar, Rimbo Tengah, Bungo.

“Dari CCTV dan saksi, pelaku tampak gondrong karena memakai wig. Ini menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan,” ungkap AKBP Natalena.

Polisi menangkap Waldi kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad korban pada Sabtu (1/11/2025). Hasil pemeriksaan awal menunjukkan motif pembunuhan dilatarbelakangi masalah asmara setelah hubungan keduanya berakhir.

“Motif sementara karena asmara dan masalah pribadi antara pelaku dan korban,” jelas Kapolres.

Diduga Disertai Pemerkosaan

Penyelidikan sementara juga menemukan dugaan kekerasan seksual terhadap korban. Hasil visum menunjukkan adanya sperma di celana korban dan luka-luka di bagian kepala serta leher.

“Diduga ada pemerkosaan karena ditemukan sperma di celana korban,” kata AKBP Natalena, Minggu (2/11/2025).

Dokter forensik RSUD H. Hanafie Muara Bungo, dr. Sepriyedi, menemukan sejumlah luka kekerasan di tubuh korban, antara lain:

  1. Lebam di wajah dan kepala belakang berukuran sekitar 13x10 cm.
  2. Memar di leher dan bahu kanan-kiri, diduga akibat benda tumpul.
  3. Cairan di organ intim, yang memperkuat dugaan kekerasan seksual.

Korban diperkirakan telah meninggal 12 jam sebelum ditemukan, dengan tanda-tanda pembusukan awal seperti darah mengering di mulut dan hidung.

Penyidikan Masih Berlanjut

Polres Bungo masih mendalami kemungkinan adanya motif lain serta keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Sementara itu, pelaku telah diamankan dan ditahan untuk proses hukum lebih lanjut oleh Propam Polda Jambi.

“Kami pastikan penanganan kasus ini dilakukan secara transparan dan profesional. Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran berat, apalagi melibatkan anggota Polri,” tegas AKBP Natalena.(hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN