Simalungun, MISTAR.ID

Engetmo Imanuel Solin, terdakwa kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan ayah dan dua anaknya di Jalan Umum Km 59,5 - 60 jurusan Siantar - Toba pada 4 Juni 2025 lalu, dituntut lima tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Tuntutan itu dibacakan oleh Barry Sugiarto sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU), dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Simalungun pada hari ini Kamis (2/10/2025) dalam sidang yang digelar secara online tersebut.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kabupaten Simalungun Edison Situmorang membenarkan bahwa terdakwa Engetmo Imanuel Solin dituntut lima tahun penjara.

"Tuntutan pidana penjara selama lima tahun, terdakwa mengajukan pembelaan secara lisan dengan pertimbangan menyesali perbuatannya hingga mengakibatkan saksi Sarah mengalami luka berat dan kehilangan suami serta dua anaknya. Dan terdakwa masih kuliah," ujar Edison Situmorang, Kamis (2/10/2025).

Sebelumnya, Sarah Mahdalena Sirait yang merupakan korban selamat dari insiden nahas itu menyampaikan bahwa setelah kejadian dirinya tidak mengetahui banyak karena sudah terpental dan dalam kondisi lemas karena luka yang dialami.

"Saya ingat mobil yang menabrak kami warna hitam. Sebelumnya kecelakaan mobil itu melaju kencang. Saat ini saya masih dalam pemulihan, ada tulang kaki saya yang patah," ujar Sarah yang duduk di atas kursi roda.

Selain menjawab pertanyaan majelis hakim, Sarah juga mengutarakan bahwa setelah kecelakan, pihak pelaku belum berupaya meminta damai.

Saksi lainnya, Tina Melinda yang juga hadir menyampaikan bahwa mobil Toyota Avanza Veloz pelat merah BK 1373 J warna hitam melaju kencang dan menabrak sepeda motor Honda Beat F 3346 JU yang dikendarai korban.

Adapun ketiga identitas korban yang tewas yakni DES, 30 tahun, TAS, 2 tahun, GZS, 3 tahun. Ketiganya merupakan satu keluarga. Sementara Sarah Mahdalena Sirait sempat mengalami kritis usai terlibat kecelakaan. (hamzah/hm20)