Thursday, October 2, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Tiga Relawan Asal Malaysia di Kapal Global Sumud Flotilla Diduga Diculik Militer Israel

Kamis, 2 Oktober 2025 09.05
tiga_relawan_asal_malaysia_di_kapal_global_sumud_flotilla_diduga_diculik_militer_israel

Sejumlah Relawan dari Kapal Global Sumut Flotilla saat berkumpul menuju jalur Gaza. (foto: ant/mistar)

news_banner

Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Sejumlah relawan dari kapal flotilla Sumud Nusantara asal Malaysia yang ikut serta membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza bersama rombongan kapal Global Sumud Flotilla, dikabarkan diculik oleh tentara Israel.

Kabar tersebut disebarkan Sumud Nusantara Malaysia (selaku organisasi pusat komando relawan Malaysia yang berangkat ke Gaza) melalui akun media sosialnya yang dipantau di Kuala Lumpur, Kamis dini hari (2/10/2025) seperti dilansir Antara.

Sedikitnya tiga relawan Malaysia yakni Lylia Balqis, Musa Nuwayri dan Sul Aidil, yang berada di kapal asal Malaysia bernama Alma, ditengarai telah diculik oleh militer Israel dalam perjalanan menuju Gaza.

Sementara beberapa lainnya dikabarkan mengalami hilang kontak. Sumud Nusantara menyampaikan bahwa sebelumnya pada Selasa sekitar pukul 9.44 waktu Gaza, kapal Alma dan beberapa kapal lain yang ditumpangi relawan Malaysia, yang ikut dalam rombongan Global Sumud Flotilla untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, sempat mengirimkan sinyal peringatan merah kepada Sumud Nusantara Command Centre (SNCC) di Sepang.

Mereka menyatakan kapal dihadang militer Israel. Selepas itu, seluruhnya mengalami hilang kontak dengan pusat komando SNCC. Adapun ketiga relawan Malaysia yang hilang kontak, sebelumnya telah menyiapkan sebuah video pernyataan untuk diputar dan disebarkan oleh pusat komando manakala mereka hilang kontak dan diculik oleh militer Israel.

Dalam video itu ketiga relawan menyatakan, apabila masyarakat dunia menyaksikan video tersebut maka artinya ketiganya telah diculik militer Israel.

Mereka menyatakan misi mereka murni misi kemanusiaan yang aman dan tidak melanggar hukum internasional. Mereka menyampaikan permohonan kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk segera menuntut pembebasan tanpa syarat.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN