Mahasiswa Paksa Masuk Kantor Kejari Simalungun, Tuntut Usut Dugaan Korupsi Baju Olahraga

Gerakan Mahasiswa Merdeka untuk Rakyat unjuk rasa ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Simalungun guna menuntut tindak lanjut laporan dugaan korupsi pengadaan baju olahraga, Jumat (12/9/2025). (Foto: Hamzah/Mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Gerakan Mahasiswa Merdeka untuk Rakyat unjuk rasa ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Simalungun guna menuntut tindak lanjut laporan dugaan korupsi pengadaan baju olahraga pada jenjang pendidikan SD dan SMP se-Kabupaten Simalungun, Jumat (12/9/2025).
Adapun dugaan korupsi tersebut dilakukan oleh vendor yang merupakan orang dekat Bupati Simalungun berinisial SB, WS dan juga WS. Ketiga orang ini patut diduga menjadi dalang pengutipan uang Rp200.000 dan Rp240.000 dalam pengadaan baju olahraga.
Dalam orasinya, Pimpinan Aksi Andry Napitupulu menyampaikan kedatangan pihaknya ke Kejari Simalungun guna menanyakan tindak lanjut dari laporan Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang pihaknya sampaikan pada 21 Juli 2025.
"Kami datang untuk menanyakan tindak lanjut dari laporan kami. Laporan kami sudah mandek 52 hari dan belum ada tindak lanjutnya hingga saat ini," ujar Andry di depan Kantor Kejari Simalungun.
Setelah sempat berorasi cukup lama di depan Kantor Kejari Simalungun, massa aksi berupaya masuk dan terjadi dorong-dorongan dengan polisi.
"Masuk teman-teman, kita akan menemui Kepala Kejaksaan Simalungun dan pertanyakan laporan kita yang masuk tanggal 21 Juli 2025," ucapnya.
Pasca dorong-dorongan dengan aparat penegak hukum, massa akhirnya berhasil masuk dan berorasi di halaman Kantor Kejari dan kemudian membakar ban. (hamzah/hm20)