Tuesday, October 7, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Densus 88 Tangkap Empat Terduga Teroris Pro-ISIS di Sumbar dan Sumut

Selasa, 7 Oktober 2025 16.23
densus_88_tangkap_empat_terduga_teroris_proisis_di_sumbar_dan_sumut

Ilustrasi penangkapan terduga teroris. (foto: Polda Metro Jaya)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat orang terduga teroris yang diduga terkait jaringan pendukung ISIS di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut). Penangkapan dilakukan pada 3 dan 6 Oktober 2025.

Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyampaikan keempat terduga merupakan bagian dari jaringan Ansharut Daulah, dan terlibat aktif dalam produksi serta penyebaran konten propaganda radikal di media sosial.

“Mereka membuat dan menyebarkan konten yang mendukung Daulah ISIS,” ujar Mayndra dalam keterangan pers, Selasa (7/10/2025).

Mayndra mengungkapkan empat pelaku itu berinisial RW, KM, AY, dan RR. RW, ditangkap di Kota Padang, Sumbar (3 Oktober), berperan membuat konten propaganda pro-ISIS. AY, ditangkap di Kota Padang, Sumbar (6 Oktober), berperan sebagai kreator konten dan aktif menyebarkan propaganda ekstremis.

Sementara KM, ditangkap di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar (6 Oktober), menyebarkan propaganda dan mengunggah gambar senjata api di akun media sosialnya. Kemudian RR, ditangkap di Kota Tanjung Balai, Sumut (6 Oktober), aktif memprovokasi aksi teror dan menyuarakan dukungan terhadap ISIS.

Dalam operasi tersebut, tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu rompi hijau loreng, tiga lembar kertas bergambar logo ISIS, tiga buku berjudul Kupas Tuntas Khilafah Islamiyyah, Melawan Penguasa, dan Al Qiyadah wal Jundiyah, yang berisi ajaran tentang penegakan Daulah Islamiyah.

Mayndra mengingatkan radikalisasi melalui media sosial masih marak terjadi, dan bisa menyasar siapa saja, termasuk anak muda. “Masyarakat perlu lebih waspada terhadap penyebaran propaganda radikal secara daring,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk aktif mengawasi lingkungan sekitar, terutama dalam lingkup keluarga, guna mencegah penyebaran paham ekstremisme.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN