Berikut Rincian Hasil Investigasi FIFA Terkait Tujuh Pemain Naturalisasi Malaysia

FIFA. (Foto: AFP/Tobias Schwarz)
Kuala Lumpur, MISTAR.ID
FIFA merilis hasil investigasi terkait dugaan pemalsuan dokumen keturunan tujuh pemain naturalisasi Malaysia. Laporan yang diterbitkan pada Senin (6/10/2025) itu mengungkap perbedaan mencolok antara data yang diklaim oleh Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) dengan dokumen resmi yang ditemukan FIFA.
Laporan setebal puluhan halaman tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Yudisial FIFA, Luis Villas-Boas Pires. Dalam penyelidikan, badan sepak bola dunia itu menemukan bahwa para pemain yang disebut memiliki garis keturunan Malaysia melalui kakek atau neneknya, ternyata memiliki leluhur yang lahir di negara lain.
Temuan ini menjadi dasar FIFA menjatuhkan sanksi denda miliaran rupiah kepada FAM, serta larangan beraktivitas selama 12 bulan bagi tujuh pemain yang dinyatakan tidak memenuhi syarat naturalisasi.
FAM pun menyatakan keberatan atas hasil investigasi tersebut dan memastikan akan mengajukan banding. Federasi menilai FIFA tidak memiliki bukti otentik terkait tuduhan pemalsuan dokumen.
Berikut data perbandingan klaim FAM dan hasil investigasi FIFA:
Gabriel Felipe Arrocha
Klaim Malaysia: Neneknya, María Belen Concepción Martin, lahir di Melaka (17 Mei 1956).
Temuan FIFA: Neneknya lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol.
Facundo Tomas Garces
Klaim Malaysia: Kakeknya, Carlos Rogelio Garces Fernandez, lahir di Penang (29 Mei 1930).
Temuan FIFA: Kakeknya lahir di Villa María Selva, Santa Fé de la Cruz, Argentina.
Rodrigo Julian Holgado
Klaim Malaysia: Kakeknya, Omar Eli Holgado Gardon, lahir di George Town (27 Juli 1932).
Temuan FIFA: Kakeknya lahir di Caseros, Buenos Aires, Argentina.
Imanol Javier Machuca
Klaim Malaysia: Neneknya, Concepción Agueda Alaniz, lahir di Penang (16 Agustus 1954).
Temuan FIFA: Neneknya lahir di Roldán, Argentina.
Joao Vitor Brandao Figueiredo
Klaim Malaysia: Neneknya, Nair de Oliveira, lahir di Johor (26 September 1931).
Temuan FIFA: Neneknya lahir di Abre Campo, Brasil.
Jon Irazabal Iraurgui
Klaim Malaysia: Kakeknya, Gregorio Irazabal, lahir di Kuching, Sarawak (24 Februari 1928).
Temuan FIFA: Kakeknya lahir di Villa de Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol.
Hector Alejandro Hevel Serrano
Klaim Malaysia: Kakeknya, Hendrik Jan Hevel, lahir di Malaka (3 Februari 1933).
Temuan FIFA: Kakeknya lahir di Den Haag, Belanda.
Dengan hasil ini, FIFA menilai FAM telah menggunakan dokumen palsu untuk meloloskan proses naturalisasi. Badan tersebut menyebut bahwa pelanggaran ini dilakukan secara sistematis untuk menghindari regulasi kelayakan pemain.
FAM menegaskan tetap akan melanjutkan proses banding dan menyerahkan seluruh dokumen pembelaan melalui jalur resmi. Federasi juga menolak tuduhan bahwa pihaknya sengaja memanipulasi data pemain demi memperkuat tim nasional Malaysia.[]