Pengangkutan Logistik Tak Beroperasi Picu Harga Beras di Nisel Tembus Rp30 Ribu per Kilogram

Ilustrasi beras. (Foto: Getty Images)
Medan, MISTAR.ID
Harga beras di Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) tembus Rp30 ribu per kilogram (kg). Akibat mahalnya harga beras karena lumpuhnya akses transportasi laut.
Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Kurniawan Laoli mengatakan masyarakat di wilayah Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan, terisolasi karena mahalnya harga beras tersebut.
“Saya dapat aspirasi dari masyarakat, harga beras di sana sudah mencapai Rp30.000 per kilogram. Jauh di atas harga beras di Medan yang hanya Rp16.000,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Anggota Komisi A DPRD Sumut, Berkat Kurniawan Laoli. (Foto: Ari/Mistar)
Politisi Partai Nasdem tersebut mengatakan penyebab terjadinya fenomena itu diakibatkan kapal milik ASDP, KM Simeulue yang selama ini menjadi andalan utama pengangkutan logistik dan mobilitas warga sudah tidak beroperasi dalam beberapa bulan terakhir.
“Kapal itu tidak beroperasi sejak 29 Mei 2025 karena rusak. Sementara, kapal swasta yang tersedia tidak memadai, sehingga masyarakat di sana seakan terisolasi,” kata anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 8.
Ia menjelaskan beberapa wilayah Kecamatan di Pulau Batu terdiri dari lebih 100 pulau tersebar dan hanya bisa diakses melalui jalur laut. Menurutnya, tanpa adanya kapal besar yang layak, distribusi bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, serta kebutuhan medis menjadi sangat terhambat.
Baca Juga: Harga Beras Naik di Medan Belawan dan Sekitarnya, Warga Keluhkan Kualitas dan Daya Beli Menurun
“Di sana juga pernah terjadi fenomena luar biasa demam berdarah. Ini membuktikan bahwa akses logistik, termasuk medis, sangat minim terjangkau,” tuturnya.
Berkat mengatakan kapal-kapal swasta yang saat ini beroperasi umumnya berupa kapal kayu kecil yang tidak bisa menjangkau semua pulau dengan aman, terutama saat ombak tinggi.
“Apalagi daerah seperti Pulau Simak yang berada di ujung wilayah, berbatasan langsung dengan negara lain. Akses ke sana sangat sulit jika tanpa kapal yang memadai,” ujarnya.
Ia meminta perhatian serius dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution untuk segera mengaktifkan kembali kapal ASDP atau menyediakan kapal pengganti yang dapat digunakan untuk akses pasokan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
“Subsidi operasional kapal pun dinilai sangat dibutuhkan agar harga kebutuhan pokok tidak terus melonjak dan kesejahteraan warga kepulauan tetap terjaga,” ucapnya.
Ia percaya Gubernur akan memberi perhatian serius. Masyarakat saat ini berharap agar pemerintah turun langsung ke lapangan, melihat langsung kondisi lebih dari 100 pulau di beberapa Kecamatan Pulau Batu. (Ari/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Ini Penyebab Naiknya Harga Ikan di Toba