Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi bahwa sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut), terutama Kota Medan dan sekitarnya, kini telah memasuki puncak musim hujan.

Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi hujan dalam beberapa hari terakhir.

Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Putri Diana Tarigan, mengatakan bahwa pada periode ini, hari hujan akan jauh lebih banyak dibandingkan hari tanpa hujan.

“Untuk beberapa wilayah di Sumut sudah memasuki puncak musim hujan, sehingga hari hujan bisa lebih banyak dibandingkan hari tanpa hujan,” ujarnya kepada Mistar, Kamis (23/10/2025).

Menurut Putri, peningkatan curah hujan ini juga dipicu oleh aktivitas siklonik di Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan yang mempengaruhi pola angin di wilayah Sumut.

“Adanya pola siklonik di Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan menyebabkan terbentuknya belokan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumut, terutama di Kota Medan,” jelasnya.

BMKG memperkirakan cuaca ekstrem berupa mendung dan hujan merata masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

“Untuk tiga hari ke depan, Kota Medan dan sekitarnya masih berpotensi berawan tebal hingga hujan sedang secara merata,” kata Putri.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor, yang bisa terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Sumut,” ujar Putri.

Sejumlah daerah yang berpotensi terdampak meliputi Kota Medan, Binjai, Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Tapanuli Selatan, dan Toba, yang dalam beberapa hari terakhir juga mengalami peningkatan curah hujan.

BMKG mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras, serta memastikan saluran air di lingkungan sekitar tetap bersih dan tidak tersumbat, untuk meminimalkan risiko banjir. (hm16)