Tuesday, October 14, 2025
home_banner_first
EKONOMI

IHSG Jatuh ke 7.979, Dihantam Sentimen Perang Dagang AS-China

Mistar.idSelasa, 14 Oktober 2025 14.57
RJ
ihsg_jatuh_ke_7979_dihantam_sentimen_perang_dagang_aschina

Gambaran mengenai IHSG. (foto:grandyoszafna/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan pada perdagangan sesi II, Selasa (14/10/2025). Hingga pukul 14.00 WIB, IHSG terperosok 3% ke level 7.979, menembus batas psikologis 8.000 akibat tekanan jual besar-besaran.

Volume transaksi tercatat mencapai 33,79 miliar saham dengan nilai mencapai Rp21,26 triliun, sementara frekuensi perdagangan mencapai 2,3 juta kali. Dari total saham yang diperdagangkan, 619 saham melemah, 119 saham menguat, dan 63 saham stagnan.

Saham sektor transportasi, keuangan, dan teknologi menjadi pemberat utama laju IHSG, masing-masing turun 4,54%, 3,33%, dan 2,85%.

Tekanan terhadap IHSG tidak lepas dari meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Langkah balasan Beijing terhadap penyelidikan Washington di sektor maritim dan logistik memicu kembali kekhawatiran pasar global.

“Sentimen risiko masih rapuh karena gejolak kembali muncul di pasar saham maupun kripto. Kenaikan harga logam mulia menjadi sinyal bahwa investor sedang bersiap menghadapi badai berikutnya,” ujar Hebe Chen, analis pasar di Vantage Markets.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif besar-besaran terhadap produk asal China, yang membuat ketegangan dagang meningkat tajam.

Meski begitu, China dan AS dikabarkan masih menjalin komunikasi dan menggelar pembicaraan tingkat kerja untuk meredakan konflik.

IHSG Sesi Pertama Tertekan, Bursa Asia Ikut Melemah

Pada sesi pertama perdagangan, IHSG sempat menguat ke 8.285 sebelum berbalik arah dan ditutup di 8.171. Tekanan terbesar datang dari sektor keuangan dan transportasi, masing-masing turun 1,43% dan 3,14%, disusul teknologi yang melemah 2,62%.

Sebaliknya, tiga sektor masih mampu menopang pergerakan indeks, yaitu kesehatan (naik 0,98%), properti (0,56%), dan bahan baku (0,36%).

Di kawasan Asia, mayoritas bursa juga terkoreksi. Nikkei 225 Jepang turun 2,71%, Topix melemah 2,36%, dan Kospi Korea Selatan merosot 0,78%. Bursa Hong Kong dan Taiwan turut melemah, sementara China dan Australia mencatat penguatan tipis.

Mata uang Asia bergerak bervariasi di tengah pelemahan pasar saham. Yen Jepang menguat 0,32% ke 151,8 per dolar AS, sementara Rupiah relatif stabil di Rp16.567 per dolar AS.

Ringgit Malaysia dan baht Thailand juga menguat tipis, menandakan investor mulai beralih ke aset aman di tengah ketidakpastian global.

Analis Panin Sekuritas memperkirakan pelemahan IHSG berpotensi berlanjut jika tensi dagang AS-China tak mereda.

Support terdekat berada di level 8.050–8.096, dan jika menembus di bawahnya, IHSG berisiko turun ke 7.886.

Secara keseluruhan, pelemahan IHSG sejalan dengan pola risk-off di pasar global, mencerminkan meningkatnya kehati-hatian investor terhadap risiko eksternal dan potensi perlambatan ekonomi dunia. (hm 16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN