Bulog Pastikan Tak Ada Beras Alami Penurunan Mutu

Kepala cabang Perum Bulog Pematangsiantar, Berdian Damanik (foto: abdi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Pematangsiantar memastikan tidak ada beras yang mengalami penurunan mutu di gudangnya, sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Kepala Cabang Perum Bulog Pematangsiantar, Berdian Damanik mengatakan bulog secara rutin menerapkan prosedur pemeliharaan beras yang ketat, mulai dari harian hingga triwulan, untuk memastikan standar kualitas terpenuhi.
"Selain itu, pengecekan acak juga dilakukan secara berkala untuk memantau kondisi beras di gudang penyimpanan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjamin beras yang didistribusikan kepada masyarakat tetap sehat dan higienis," ujarnya kepada Mistar, Selasa (14/10/2025).
Berdian mengatakan bulog memiliki serangkaian prosedur standar dalam pemeliharaan beras yang disimpan di gudang-gudang mereka. Prosedur ini mencakup pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, hingga triwulan, yang dirancang untuk menjaga kualitas beras secara optimal.
"Kita kan menggunakan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan, bagaimana teknis maupun aplikasi pemeliharaan beras. Itu kita sudah lengkap mulai pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, bahkan triwulan," katanya.
Ia menambahkan pengecekan ini penting untuk memastikan setiap karung beras yang akan didistribusikan kepada masyarakat memenuhi standar kesehatan dan kebersihan. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Bulog untuk menyajikan beras yang aman dan sehat bagi konsumen.
"Langkah-langkah bertingkat dan berkelanjutan ini menjadi prioritas utama Bulog dalam memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas. Dengan demikian, masyarakat dapat mengonsumsi beras yang sehat dan terjamin mutunya. Ini menunjukkan keseriusan Bulog dalam mengelola stok beras nasional," tuturnya.
Berdian mengatakan saat ini, stok beras yang tersedia di gudang Bulog Siantar terdiri dari Beras premium 21.475 kilogram dan Beras medium 2.213.443 kilogram.
Ia juga menjelaskan perbedaan utama antara beras premium dan medium terletak pada tingkat patah atau "broken" dari butiran beras.
"Untuk broken-nya beras premium maksimal 15 persen dan beras medium maksimal 25 persen," tuturnya.
Berdian menjelaskan Perum Bulog cabang Pematangsiantar baru saja melakukan fumigasi untuk mencegah adanya kutu pada beras.
"Fumigasi dilakukan sebagai bagian dari perawatan beras yang disimpan di gudang, memastikan beras tidak terkontaminasi hama dan tetap layak konsumsi hingga distribusinya ke konsumen," katanya.
Ia menambahkan selain fumigasi, beras juga mendapatkan perawatan lain seperti penyemprotan dan pengaturan suhu gudang, agar tetap terjaga kualitasnya selama proses penyimpanan.
PREVIOUS ARTICLE
IHSG Jatuh ke 7.979, Dihantam Sentimen Perang Dagang AS-China