Tuesday, July 8, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Harga Jagung Anjlok di Simalungun, Petani Desak Bulog Serap Sesuai HPP

journalist-avatar-top
Selasa, 8 Juli 2025 11.51
harga_jagung_anjlok_di_simalungun_petani_desak_bulog_serap_sesuai_hpp

Petani menjemur hasil panen jagung. (foto: abdi/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Petani jagung di Kabupaten Simalungun mengeluhkan anjloknya harga jual di tengah masa panen raya. Harga jagung yang sebelumnya bertahan di kisaran Rp5.000 hingga Rp5.700 per kilogram, kini turun drastis menjadi Rp4.500 hingga Rp4.900 per kilogram.

Sriati, 38 tahun, petani asal Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, mengaku kecewa karena harga tersebut tidak sebanding dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan.

“Dua minggu lalu harga masih Rp5.700, pas panen malah jatuh jadi Rp4.500–Rp4.900. Jelas tidak cukup menutupi biaya produksi,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).

Hal senada disampaikan Jonar Tambunan, 28 tahun, petani dari Nagori Mariah Hombang, Kecamatan Hutabayu Raja. Menurutnya, harga di bawah Rp5.000 per kilogram membuat petani kesulitan meraih keuntungan.

“Kalau sudah di bawah Rp5.000, itu bukan untung lagi, tapi rugi. Semua biaya dari lahan, pupuk, hingga obat-obatan sudah mahal,” katanya.

Petani lainnya, Dundung, 40 tahun, mengatakan dirinya terpaksa tetap memanen jagung meskipun harga sangat rendah karena jika dibiarkan, jagung bisa membusuk di lahan.

“Kami jual ke tengkulak cuma Rp4.500 per kilogram. Padahal Bapanas sudah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung pipilan kering di angka Rp5.500 lewat SK Nomor 18 Tahun 2025,” ucapnya.

Dundung dan petani lainnya berharap Perum Bulog sebagai pihak yang ditugaskan menyerap hasil panen bisa membeli jagung sesuai HPP yang berlaku.

“Kami berharap Bulog menyerap hasil panen sesuai HPP. Kalau kami jual ke tengkulak, selisih harganya sampai Rp800 per kilogram,” tuturnya.

Bulog Siap Serap Jagung Sesuai HPP

Menanggapi keluhan petani, Kepala Cabang Perum Bulog Pematangsiantar, Matius Sitepu, menyatakan Bulog siap menyerap hasil panen jagung pipilan kering dari petani dengan harga Rp5.500 per kilogram.

“Kami membuka peluang seluas-luasnya kepada petani yang ingin menjual jagung. Asalkan kadar air maksimal 14 persen karena jagung akan disimpan di gudang Bulog,” kata Matius.

Ia menambahkan, wilayah kerja Bulog Pematangsiantar mencakup Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Toba, Taput, Samosir, dan Humbahas. Petani dari daerah tersebut bisa langsung menjual hasil panennya ke Bulog.

Berbeda dengan pembelian gabah yang menggunakan sistem jemput, pembelian jagung dilakukan dengan sistem standby buyer, artinya petani sendiri yang harus datang menjual ke Bulog.

“Namun kenyataannya, banyak petani masih lebih memilih menjual ke swasta atau tengkulak karena lebih cepat, walaupun harganya di bawah HPP,” ucapnya. (abdi/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN