10 Kementerian Pengusul Tambahan Anggaran Terbesar di APBN 2026

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Istimewa/Mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Menjelang pembahasan akhir Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) ramai-ramai mengajukan tambahan anggaran. Setidaknya ada 10 K/L yang mencatat usulan tertinggi, dengan alasan yang mencerminkan prioritas pembangunan nasional tahun depan: dari infrastruktur, pendidikan, ketahanan pangan, hingga pertahanan negara.
Berikut daftar 10 K/L dengan usulan tambahan anggaran terbesar beserta alasan di balik permintaan tersebut:
Daftar 10 K/L dengan Tambahan Anggaran Tertinggi 2026
1. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Usulan Tambahan: Rp 71,1 triliun
Alasan: Untuk menutup kebutuhan operasional sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, dan memperluas infrastruktur pendidikan nasional.
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Usulan Tambahan: Rp 68,9 triliun
Alasan: Penyelesaian proyek-proyek strategis nasional seperti jalan, air bersih, sanitasi, serta pemeliharaan infrastruktur lama.
3. Polri (Kepolisian Republik Indonesia)
Usulan Tambahan: Rp 63,7 triliun
Alasan: Peningkatan sistem keamanan nasional, modernisasi alat, serta penguatan pengamanan menjelang Pilkada serentak 2026.
4. Kementerian Perumahan dan Permukiman (Direktorat PUPR Permukiman)
Usulan Tambahan: Rp 48 triliun
Alasan: Perluasan program rumah subsidi, penyediaan sanitasi dasar, serta pembangunan kawasan permukiman layak huni.
5. Kementerian Pertanian
Usulan Tambahan: Rp 30,9 triliun
Alasan: Mendukung program ketahanan pangan nasional, distribusi pupuk, dan peningkatan kapasitas petani.
6. Kejaksaan Agung
Usulan Tambahan: Rp 18,5 triliun
Alasan: Penguatan penegakan hukum, penanganan perkara skala besar, dan digitalisasi sistem kejaksaan.
7. Kementerian Pertahanan
Usulan Tambahan: Rp 17 triliun
Alasan: Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), latihan tempur, dan peningkatan kesiapan militer menghadapi potensi ancaman.
8. Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN)
Usulan Tambahan: Rp 16,13 triliun
Alasan: Melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas publik di kawasan IKN sebagai pusat pemerintahan masa depan.
9. Kementerian Perhubungan
Usulan Tambahan: Rp 13,25 triliun
Alasan: Pengembangan konektivitas nasional, perbaikan sarana transportasi udara, laut, dan darat.
10. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
Usulan Tambahan: Rp 12,61 triliun
Alasan: Penguatan transformasi digital, pembangunan infrastruktur TIK, dan pengamanan ruang digital nasional.
Banyak kementerian mengalami penurunan pagu indikatif dibanding 2025, sehingga meminta tambahan untuk menjaga kesinambungan program strategis. Sejumlah ekonom memperingatkan agar pemerintah tetap menjaga rasio defisit maksimal 2,5% PDB, meski tekanan kebutuhan meningkat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa penambahan anggaran hanya akan disetujui jika memenuhi prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan dampak langsung terhadap publik. (*)