Carnaval Anak Cerebral Palsy, Edukasi Membuka Mata Masyarakat

Rangkaian kegiatan Carnaval Anak Cerebral Palsy yang diadakan di Dupi Word Jalan Gatot Subroto Medan. (foto: berry/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Hari Cerebral Pasly Sedunia diperingati setiap tahunnya pada, 6 Oktober 2025 untuk meningkatkan kepedulian masyarakat umum terhadap anak Cerebral Palsy.
Ketua Yayasan Pejuang Cerebral Palsy Kota Medan, Ratna Sari Dewi mengatakan Carnaval Anak Cerebral Palsy dengan tema ‘Tumbu Bersama Tanpa Batas’ bertujuan membuka informasi tentang cerebral palsy kepada masyarakat yang masih awam.
“Ini (cerebral palsy) menjadi pekerjaan rumah kami sebenarnya, karena kota Medan memang masih buta informasi tentang cerebral palsy khususnya masyarakat yang masih awam. Makanya kami mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi ini,” ujarnya kepada Mistar di Duli Word, Sabtu (1/11/2025).
Dijelaskan Ratna, kegiatan yang berlangsung di tempat terbuka atau fasilitas umum tersebut, agar sasarannya kepada masyarakat luas maupun ke seluruh lapisan masyarakat yang berada di sekitar lokasi.

Ketua Yayasan Pejuang Cerebral Palsy Kota Medan, Ratna Sari Dewi saat diwawancarai. (foto: berry/mistar)
“Masyarakat kebanyakan belum tahu tentang cerebral palsy. Kami maunya mereka (masyarakat) itu, sudah kenal maupun tau tentang apa sih sebenarnya cerebral palsy itu,” tuturnya.
Ratna mengatakan pemerintah bisa melakukan penyuluhan tentang cerebral palsy, sehingga jangan hanya memikirkan dan peduli tentang stunting saja, karena cerebral palsy juga masuk kategori stunting.
“Cerebral palsy itu kan masalahnya di saraf otak, sehingga mempengaruhi koordinasi tubuh. Makanya penyerapan nutrisi juga menjadi masalah untuk anak cerebral palsy,” tuturnya.
Ratna turut menegaskan sebagai Ketua Yayasan Pejuang Cerebral Palsy jangan jadikan kekurangan anak, sebagai kelemahan kita selaku orang tuanya.
Terpisah, Ketua Panitia Carnaval Anak Cerebral Palsy, Ratna mengatakan terdapat ragam rangkaian acara pada kegiatan yang diselenggarakan tersebut.
“Kegiatannya ada pelayanan kesehatan seperti fisiografi, pemeriksaan gigi dan mulut, scaling, sama konsultasi psikolog dan kemudian ada parade carnaval cerebral palsy,” katanya.
Carnaval tersebut, dikatakan Ratna, anak maupun orang tua menghiasi kursi rodanya masing-masing dan menggunakan baju sesuai dengan impian anaknya mereka.
“Pakainnya Mereka nanti menggambarkan keinginan anak yang mau jadi pilot,polisi, dokter dan terserah mau jadi apa. Kemudian mereka didorong sama orang tuanya menggunakan kursi roda dan sekaligus fashion show lah,” ucapnya.
Yayasan Pejuang Cerebral Palsy Kota Medan itu memiliki catatan anggota sebanyak 116 insan cerebral palsy dan yang mengikuti kegiatan pada hari ini kurang lebih sebanyak 100 anak.
PREVIOUS ARTICLE
20 Kata Gaul yang Kini Resmi Masuk KBBI, dari Mager sampai Bucin
























