Langkat, MISTAR.ID

Puluhan warga Kabupaten Langkat bersama Yayasan Sayap Proyek Indonesia (YSPI) menggelar aksi penanaman bibit pohon di kawasan penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), tepatnya di Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kamis (2/10/2025).

Sebanyak 170 bibit ditanam pada kegiatan ini, terdiri atas 110 bibit durian dan 60 bibit duku. Lokasi penanaman dilakukan di lahan milik warga, antara lain Yartiana Surbakti dan Jumono.

Yang menarik, aksi penghijauan ini juga diikuti sejumlah wisatawan asing yang tengah berkunjung ke kawasan wisata Bukit Lawang. Kehadiran mereka memberi warna tersendiri dalam kegiatan pelestarian lingkungan tersebut.

Direktur YSPI, Khairuddin, menjelaskan bahwa penanaman di kawasan penyangga TNGL merupakan strategi integratif untuk melindungi kawasan inti hutan, termasuk area mata air dan embung, dengan melibatkan masyarakat sekitar.

“Program ini bertujuan mengurangi tekanan terhadap zona inti akibat praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, sekaligus menjaga fungsi ekologis dan sosial-ekonomi kawasan,” ujar Khairuddin.

Selain itu, penanaman bibit buah juga dimaksudkan untuk mengurangi potensi konflik antara satwa dan manusia. Dengan ketersediaan pakan dari tanaman buah, satwa liar seperti orangutan diharapkan tidak lagi merusak kebun warga.

“Ke depan, buah-buahan ini tidak hanya menjadi pakan satwa, tetapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui hasil panennya. Namun yang terpenting, pohon-pohon ini akan menjadi sumber oksigen bagi semua makhluk hidup,” tambah Khairuddin.

Kegiatan ini turut melibatkan mitra YSPI, seperti Ranger Patrol, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), serta relawan. YSPI juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam TNGL sebagai warisan dunia. (hm16)