Friday, June 13, 2025
home_banner_first
SUMUT

Wali Kota Tanjungbalai Bahas Pengerukan Sungai Asahan dan Ekspor Ikan di Barantin

journalist-avatar-top
Kamis, 12 Juni 2025 19.55
wali_kota_tanjungbalai_bahas_pengerukan_sungai_asahan_dan_ekspor_ikan_di_barantin

Wali Kota Tanjungbalai bersama OPD Dinas Pemkot Tanjungbalai saat melakukan kunjungan kerja ke Badan Karantina Indonesia (Barantin) di Jakarta hari ini. (f.ist/mistar)

news_banner

Tanjungbalai, MISTAR.ID

Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim, melakukan kunjungan kerja ke Badan Karantina Indonesia (Barantin) di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Kunjungan itu bertujuan memperkuat sinergi antara Pemerintah Kota Tanjungbalai dan pemerintah pusat dalam optimalisasi potensi pelabuhan serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Didampingi sejumlah pejabat Pemko Tanjungbalai, Mahyaruddin disambut langsung oleh Kepala Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean.

Dorong Ekspor-Impor Ikan Lewat Teluk Nibung

Dalam pertemuan tersebut, Mahyaruddin menegaskan komitmen Pemko Tanjungbalai untuk menjalin kolaborasi erat dengan Barantin, khususnya dalam hal aktivitas ekspor dan impor ikan serta komoditas tumbuhan dari Pelabuhan Teluk Nibung yang berada di jalur perairan Sungai Asahan.

Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan Balai Besar Karantina Hewan dan Tumbuhan Sumatera Utara di wilayah Tanjungbalai sebagai titik strategis pendukung ekspor.

"Salah satu prioritas kami adalah normalisasi Sungai Asahan. Saat ini pendangkalan sangat menghambat lalu lintas kapal. Nelayan harus menunggu air pasang untuk bisa berlayar," ujar Mahyaruddin.

Usulan Pengerukan Sungai dan Dukungan APBN

Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemko Tanjungbalai secara resmi mengusulkan dukungan pengerukan Sungai Asahan kepada pemerintah pusat guna memperlancar aktivitas pelayaran dan operasional Pelabuhan Teluk Nibung.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean menyambut baik inisiatif Pemko dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung tindak lanjut program tersebut, termasuk fasilitasi koordinasi lintas kementerian dan pengusulan dana APBN terkait isu keselamatan pelayaran.

Potensi Pengembangan Kota dari Perspektif Barantin

Dalam diskusi yang berlangsung, Barantin turut memetakan sejumlah potensi strategis untuk dikembangkan di Kota Tanjungbalai:

- Pendataan dan inventarisasi usaha burung walet, sebagai sumber PAD baru, meniru kesuksesan daerah lain seperti Sulawesi Tengah.

- Pembentukan tim terpadu untuk penertiban budidaya burung walet, agar dikelola dengan tata aturan yang jelas.

- Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau pelabuhan perikanan untuk menghidupkan kembali sektor perikanan daerah.

- Fasilitasi MoU dengan Pelindo guna mempermudah mobilitas penumpang feri.

- Koordinasi teknis dengan Dirjen Kelautan terkait pendangkalan sungai.

- Pengembangan Tanjungbalai sebagai shelter komoditas, seperti pengolahan kelapa dan produk unggulan lokal lainnya.

- Usulan dana APBN untuk pengerukan sungai, dengan isu keselamatan pelayaran sebagai dasar penguatan argumentasi.

Pertemuan diakhiri dengan pertukaran plakat dan sesi foto bersama sebagai simbol terjalinnya kolaborasi antara Pemko Tanjungbalai dan Badan Karantina Indonesia. (saufi/hm27)

REPORTER: