Satgas Antisipasi Bencana di Asahan Disiagakan

Wabup dan Kapolres Asahan melakukan pengecekan sumber daya perangkat tanggap darurat usai apel. (foto: dok Diskominfo/Mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Menghadapi meningkatnya potensi bencana alam di musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan bersama unsur Forkopimda dan relawan kebencanaan resmi menyiagakan Satuan Tugas (Satgas) Antisipasi Bencana.
Langkah ini diambil setelah data dari Asahan Satu Data mencatat sepanjang tahun hingga Oktober 2025, bencana banjir dan longsor telah menerjang wilayah Kabupaten Asahan menimbulkan korban 28.856 kepala keluarga, merendam 3.983 rumah, serta merusak sekitar 300 hektare lahan perkebunan di berbagai wilayah.
Apel kesiapsiagaan dilaksanakan di halaman Mapolres Asahan, Rabu (5/11/2025), dipimpin Kapolres Asahan AKBP Revi Nurvelani dan dihadiri Wakil Bupati Asahan Rianto, bersama jajaran Forkopimda, OPD, Pramuka, serta sejumlah organisasi relawan.
Acara ini menjadi simbol komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat sistem tanggap darurat dan mitigasi bencana di wilayah Kabupaten Asahan. Dalam amanat yang dibacakan Kapolres Asahan atas nama Kapolri, disampaikan kesiapan menghadapi bencana tidak boleh bersifat reaktif, melainkan harus dimulai dari deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan.
Kapolri menekankan pentingnya peningkatan kapasitas personel, kesiapan logistik dan sarana evakuasi, serta pelaksanaan simulasi tanggap darurat secara berkala.
“Pendekatan yang cepat, tepat, humanis, dan profesional diharapkan menjadi standar operasional setiap instansi dalam menjalankan misi kemanusiaan saat bencana terjadi,” kata Revi.
Wakil Bupati Asahan Rianto menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan apel tersebut sebagai wujud nyata dari sinergi seluruh unsur di daerah. Ia menegaskan Pemkab Asahan siap bekerja sama secara penuh dengan Polres Asahan, TNI, BPBD, serta elemen masyarakat untuk memperkuat sistem mitigasi bencana.
Menurutnya, kesiapsiagaan tidak hanya bergantung pada aparat, tetapi juga harus melibatkan kesadaran kolektif masyarakat. Edukasi mengenai tanda-tanda bencana, jalur evakuasi, serta penggunaan peralatan darurat dinilai perlu terus digalakkan di tingkat desa hingga dusun.
Usai apel, Wakil Bupati bersama jajaran Forkopimda melakukan pengecekan pasukan, kendaraan, dan peralatan tanggap darurat seperti perahu karet, pelampung, tenda evakuasi, serta perlengkapan medis. Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan seluruh unsur tanggap darurat benar-benar siap ketika bencana sewaktu-waktu melanda.
























