Wednesday, November 5, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Hadapi Fenomena La Nina, Polda Sumut Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam

Mistar.idRabu, 5 November 2025 15.45
journalist-avatar-top
MG
hadapi_fenomena_la_nina_polda_sumut_gelar_apel_kesiapsiagaan_bencana_alam

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengecek peralatan personel. (foto: istimewa/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Mengantisipasi potensi meningkatnya curah hujan akibat fenomena La Nina, Polda Sumatera Utara menggelar apel kesiapsiagaan bencana alam di Lapangan KS Tubun, Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Amplas, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, dan diikuti oleh unsur TNI, BPBD, Basarnas, PMI, BMKG, instansi pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta relawan.

Dalam arahannya, Whisnu menyampaikan apel kesiapsiagaan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan seluruh personel dan peralatan siap menghadapi potensi bencana akibat La Nina.

“Sesuai amanat Kapolri, apel kesiapsiagaan ini menjadi sarana untuk mengecek kesiapan personel, peralatan, serta sistem koordinasi dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Ia menegaskan, kegiatan ini juga merupakan wujud komitmen bersama untuk bertindak cepat, sigap, dan tepat dalam melindungi keselamatan masyarakat. “Tujuannya adalah untuk menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat di tengah ancaman bencana alam,” katanya.

Usai memimpin apel, Kapolda Sumut meninjau langsung kesiapan anggota dan perlengkapan yang akan digunakan dalam operasi penanggulangan bencana. Pemeriksaan meliputi kendaraan taktis, sepeda motor, mobil patroli, perahu karet, hingga peralatan evakuasi dan pertolongan darurat.

Apel kesiapsiagaan ini juga menjadi simbol sinergi lintas sektor antara aparat keamanan, lembaga pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat mitigasi bencana di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.

Sebagai informasi, fenomena La Nina merupakan pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur yang terjadi secara tidak normal.

Dampaknya di Indonesia adalah peningkatan curah hujan hingga 20–40% di atas normal, yang dapat memicu banjir, tanah longsor, serta bencana hidrometeorologi lainnya. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN