Sunday, September 21, 2025
home_banner_first
SUMUT

Samosir Butuh Kepemimpinan Algoritma untuk Pembangunan Efisien dan Transparan

Minggu, 21 September 2025 17.12
samosir_butuh_kepemimpinan_algoritma_untuk_pembangunan_efisien_dan_transparan

Wilmar Eliezer Simanjorang. (f. Pangihutan/mistar)

news_banner

Samosir, MISTAR.ID

Kabupaten Samosir dinilai membutuhkan kepemimpinan berbasis algoritma untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan di masa depan. Pernyataan itu disampaikan Dr. Wilmar Eliezer Simanjorang, Dipl_Ec., M.Si, saat dimintai tanggapannya mengenai arah pembangunan daerah, Minggu (21/9/2025).

Menurut Wilmar, teknologi dapat menjadi solusi penting untuk Samosir yang saat ini masih berjuang dalam mengelola lingkungan, membangun infrastruktur, dan memperkuat ekonomi masyarakat.

"Pemerintah daerah harus mulai membangun sistem pengambilan keputusan berbasis data," katanya.

Dengan algoritma, lanjut Wilmar, setiap keputusan bisa lebih efektif, efisien, serta memiliki akuntabilitas yang lebih tinggi. Mantan penjabat Bupati Samosir itu menekankan, masa depan Samosir tidak cukup hanya mengandalkan cara lama, melainkan harus berani mengadopsi inovasi teknologi.

Kepemimpinan algoritma, menurutnya, adalah pendekatan modern yang dapat menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. Konsep ini mengandalkan data, kecerdasan buatan, serta machine learning dalam merumuskan kebijakan publik.

"Istilah algoritma sudah ada sejak abad ke-9, diperkenalkan ilmuwan Persia Al-Khwarizmi. Kini, kita bisa menggunakannya untuk kepemimpinan modern," jelas Wilmar.

Ia menyebut, manfaat leadership algoritma sangat luas, mulai dari meningkatkan efektivitas kebijakan hingga memperkuat transparansi pemerintahan. Selain itu, pendekatan ini juga diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat lokal.

Wilmar menegaskan, implementasi leadership algoritma di Kabupaten Samosir bisa dimulai dengan tiga langkah utama. Pertama, pemerintah perlu membangun sistem informasi terpadu untuk menghimpun dan mengolah data masyarakat. Kedua, pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence dan sistem prediktif harus diperkuat untuk mendukung keputusan yang lebih tepat. Ketiga, kapasitas sumber daya manusia juga harus ditingkatkan agar mampu mengoperasikan teknologi secara maksimal.

"Kalau langkah ini dilakukan, Samosir akan lebih cepat berkembang dan siap bersaing dengan daerah lain," ujarnya.

Menurut Wilmar, strategi tersebut bukan hanya sekadar gagasan, tetapi kebutuhan mendesak bagi Samosir saat ini. Ia menilai, tanpa inovasi teknologi, Samosir akan tertinggal dalam pembangunan dan sulit mewujudkan potensi besarnya sebagai destinasi wisata unggulan.

"Dengan kepemimpinan algoritma, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadikan Samosir contoh daerah inovatif," pungkasnya. (Pangihutan Sinaga/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN