Monday, May 12, 2025
home_banner_first
SUMUT

Remaja di Asahan Raup Omzet Puluhan Juta dari Budidaya Ikan dan Cacing Sutra

journalist-avatar-top
Minggu, 11 Mei 2025 11.36
remaja_di_asahan_raup_omzet_puluhan_juta_dari_budidaya_ikan_dan_cacing_sutra

Aditya Pratama, pemuda yang tekun budidaya ikan dan cacing sutra di Asahan. (f: ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Di tengah tren anak muda yang lebih memilih gaya hidup digital dan modern, seorang remaja di Kabupaten Asahan justru menempuh jalur berbeda. Aditya Pratama atau akrab disapa Adit, menekuni dunia budidaya perairan sejak usia 14 tahun, saat dirinya masih duduk di bangku SMP.

Kini, di usianya yang menginjak 18 tahun, Adit telah berhasil menjadikan usaha budidaya ikan dan cacing sutra sebagai sumber penghasilan utamanya. Beralamat di Jalan Labu I, Kelurahan Siumbut Baru, Kecamatan Kisaran Timur, Adit menjalani aktivitasnya sebagai peternak ikan dengan penuh semangat setiap hari.

“Awalnya saya hanya coba-coba, tapi lama-kelamaan hasilnya menjanjikan. Sekarang saya bisa menghasilkan omzet hingga Rp20 juta per bulan,” ungkap Adit saat ditemui di lokasi budidayanya, Sabtu (11/5/2025).

Dalam usahanya, Adit menyediakan berbagai jenis bibit ikan, seperti gurame dan lele, dengan harga yang bervariasi tergantung ukuran. Untuk bibit ikan gurame dan lele ukuran 1 hingga 3 inchi, ia mematok harga Rp1.000 per inchi. Sementara bibit lele dijual mulai dari Rp100 hingga Rp500 per ekor.

“Banyak pelanggan tetap yang rutin membeli dari saya, baik untuk kebutuhan budidaya maupun pemancingan,” ujar Adit seraya menambahkan bahwa sebagian pelanggannya berasal dari luar daerah.

Tak hanya menjual bibit ikan, Adit juga aktif membudidayakan dan memasarkan cacing sutra, yang merupakan salah satu pakan ikan favorit di kalangan peternak. Harga jual cacing sutra mencapai Rp40.000 per kilogram, dan dalam sehari ia mampu menjual antara 15 hingga 20 kilogram.

“Cacing sutra banyak dicari. Bahkan ada yang pesan lewat telepon dan WhatsApp. Tetap dilayani pengiriman sesuai permintaan,” katanya.

Meski sibuk dengan aktivitas budidaya, Adit tetap menjalani pendidikan. Ia mengaku tidak malu menjalani pekerjaan yang menurut sebagian remaja dianggap ‘kotor’ atau melelahkan. Sebaliknya, ia merasa bangga karena bisa mandiri secara finansial dan membantu membiayai sekolahnya sendiri.

“Saya senang bisa punya penghasilan dari usaha sendiri. Bisa bantu orang tua dan tidak minta uang jajan lagi,” ucapnya.

Untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan, Adit juga membuka layanan pemesanan lewat nomor telepon dan WhatsApp. “Kalau mau pesan bibit ikan atau cacing, bisa hubungi saya langsung di 0812-6550-5420 atau WhatsApp ke 0858-3776-0523,” tuturnya.

Kisah Adit menjadi inspirasi bahwa kesuksesan bisa diraih siapa saja, bahkan dari usia muda, selama ada kemauan, kerja keras, dan ketekunan. Budidaya perairan yang selama ini identik dengan pekerjaan orang dewasa, kini menjadi ladang bisnis menjanjikan bagi generasi muda. (perdana/hm24)

REPORTER: