Wednesday, October 1, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Termasuk Indonesia, Delapan Negara Mayoritas Muslim Dukung Rencana Perdamaian Trump di Gaza

Rabu, 1 Oktober 2025 12.16
termasuk_indonesia_delapan_negara_mayoritas_muslim_dukung_rencana_perdamaian_trump_di_gaza

Presiden AS Donald Trump memimpin pertemuan multilateral dengan para pemimpin dari beberapa negara Arab dan mayoritas Muslim di Markas PBB New York City, pada 23 September 2025. (foto: afp chip/mistar)

news_banner

New York, MISTAR.ID

Delapan negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia menyatakan dukungan terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan menegakkan perdamaian di sana.

Kedelapan negara tersebut adalah Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Turkiye, Arab Saudi, Indonesia, Qatar, dan Pakistan, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (30/9/2025).

Dalam pernyataan bersama, delapan negara tersebut menyatakan menyambut baik peran Presiden AS dan upaya tulusnya untuk mengakhiri perang di Gaza. Mereka juga menegaskan kesiapan untuk terlibat secara positif dan konstruktif dengan AS serta para pihak terkait guna merampungkan perjanjian dan memastikan implementasinya.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif percaya, Trump siap membantu dengan cara apa pun yang diperlukan untuk mengakhiri perang. Otoritas Palestina juga menyampaikan dukungan cepat dengan menyebut upaya Trump sebagai tulus dan penuh tekad.

Namun, Hamas hingga kini belum memberikan komentar detail.Qatar menyebut pihaknya akan menggelar pertemuan dengan negosiator Hamas dan Turkiye untuk membahas rencana tersebut.

"Delegasi negosiasi (Hamas) berjanji akan mempelajarinya secara bertanggung jawab," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari dalam konferensi pers.

Sementara itu, kelompok Islamic Jihad di Gaza menolak keras rencana itu. Mereka menyebut rencana tersebut sebagai resep untuk melanjutkan agresi terhadap rakyat Palestina.

"Melalui ini, Israel mencoba, dengan perantaraan AS, memaksakan apa yang gagal dicapai lewat perang," demikian pernyataan kelompok tersebut.

Sejumlah warga Gaza juga menyatakan skeptis. Mereka menilai rencana tersebut sekadar trik untuk membebaskan sandera, bukan menghentikan perang.

"Kami sebagai rakyat tidak akan menerima lelucon ini," kata Abu Mazen Nassar, 52 tahun.

Dukungan terhadap rencana Trump juga datang dari sejumlah pemimpin Eropa. Kanselir Jerman Friedrich Merz menyebut usulan itu sebagai kesempatan terbaik untuk mengakhiri perang.

Sedangkan di Moskwa, Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menilai situasi Gaza sebagai tragedi yang berlanjut.

"Kami ingin rencana ini diimplementasikan dan membantu membawa perdamaian di Timur Tengah," ujar Peskov.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun menyatakan Beijing mendukung semua upaya yang dapat meredakan ketegangan antara Palestina dan Israel.

Dukungan serupa datang dari Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Rencana tersebut juga memuat gagasan pembentukan badan transisi di Gaza yang melibatkan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. (*/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN