Petani Porsea Sambut Hujan dengan Harapan: Semoga Ini Akhir dari Kemarau

Tanaman cabai Y Silaban yang tidak tumbuh maksimal. (foto: nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Guyuran hujan yang mulai rutin turun dalam sepekan terakhir di wilayah Kabupaten Toba, khususnya Kecamatan Porsea, membawa angin segar bagi para petani yang sempat terdampak musim kemarau panjang.
Sejumlah petani khususnya yang menanam cabai, jagung, dan jahe, berharap hujan yang turun menjadi tanda awal musim penghujan dan dapat mengembalikan kesuburan lahan mereka.
Y Silaban, seorang petani sekaligus buruh tani di Kecamatan Porsea, mengungkapkan kekhawatirannya selama musim kemarau yang menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan tidak berkembang dengan baik.
“Cabai yang saya tanam sebulan setengah lalu di lahan setengah rantai pertumbuhannya sangat lambat. Saya saja sudah frustrasi, apalagi petani lain yang menanam belasan rantai hingga satu hektar,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).
Ia berharap dengan turunnya hujan secara rutin, tanaman setidaknya bisa tumbuh sehat, meski hasilnya tidak dijual sekali pun. “Asal bisa dikonsumsi sendiri saja sudah cukup, daripada harus beli di pasar nanti,” katanya.
Baca Juga: Hujan Turun, Petani di Toba Gembira
Selain sebagai petani, Y Silaban juga bekerja sebagai buruh tani yang sangat bergantung pada kondisi lahan petani lain. Menurutnya, hujan yang turun membawa harapan agar tanaman milik petani besar kembali subur, sehingga mereka bisa mempekerjakan buruh tani untuk merawat dan memanen.
“Kalau tanaman tidak bagus, kami tidak akan dipanggil untuk membersihkan rumput atau membantu panen. Kami sangat berharap alam bersahabat, supaya para pemilik lahan bisa memberdayakan kami sebagai buruh tani,” ucapnya.
Di Desa Amborgang, sejumlah lahan yang baru ditanami kini menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan awal yang positif, seiring turunnya hujan selama beberapa hari terakhir.
Para petani dan buruh tani setempat kini berharap hujan terus turun secara teratur, sebagai penanda berakhirnya kemarau yang selama ini menghambat produktivitas pertanian mereka. (nimrot/hm24)