Permainan Tradisional Ramaikan Peringatan Hari Anak Nasional di Labura

Ketua DPRD Labura Rimba Bertuah Sitorus disaksikan anak sekolah bermain engklek pada peringatan HAN Tahun 2025 di halaman SMPN-1 Kualuhselatan, Kamis (2/31/7/2025). (Foto: Istimewa/Mistar)
Labura, MISTAR.ID
Suasana peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di halaman SMPN 1 Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Kamis (31/7/2025), berubah meriah dan penuh nostalgia ketika permainan tradisional ikut memeriahkan acara.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah permainan engklek, yang tidak hanya dimainkan anak-anak, tapi juga tokoh penting daerah.
Ketua DPRD Labura Rimba Bertuah Sitorus, Ketua TP PKK Hj Rama Dhona Sihotang, dan Staf Ahli PKK Hj Zuhriani Munthe tampak antusias melompat di atas kotak-kotak kapur yang digambar di tanah.
Gaya mereka saat bermain engklek mengundang gelak tawa dan tepuk tangan dari penonton, terutama anak-anak.
“Seru kali bang. Kembali bernostalgia ke masa kecil saat SD dulu,” ujar Rimba Bertuah, usai ikut bermain.
Ia mengapresiasi hadirnya permainan tradisional dalam peringatan HAN. Menurutnya, di tengah gempuran digitalisasi, permainan seperti engklek bisa menjadi cara efektif untuk membangun interaksi sosial dan menghidupkan kembali semangat kebersamaan.
“Permainan tradisional ini membentuk interaksi yang natural, tidak melulu lewat gawai. Tapi kita juga tak boleh lupa membekali anak-anak dengan pengetahuan teknologi karena mereka akan hidup di era serba cepat,” ujarnya.
Permainan tradisional yang diperkenalkan dalam acara itu menjadi simbol pentingnya keseimbangan antara warisan budaya dan kemajuan zaman. Apalagi, anak-anak hari ini akan menjadi generasi kunci dalam menyambut Indonesia Emas 2045 saat bonus demografi mencapai puncaknya.
“Anak-anak yang sekarang ini harus dibina dan disiapkan jadi orang-orang hebat di masa depan,” tambah Rimba Bertuah.
Selain permainan engklek, kegiatan HAN diisi berbagai penampilan keterampilan anak, termasuk pembacaan Al-Qur’an huruf Braille oleh siswa tunanetra, yang menambah nilai inklusif dalam acara tersebut. (sunusi/hm20)