Tuesday, November 4, 2025
home_banner_first
SUMUT

Dishub Toba Dorong Organda Aktif Kembali demi Lindungi Hak Penumpang

Mistar.idSenin, 3 November 2025 20.44
FN
NS
dishub_toba_dorong_organda_aktif_kembali_demi_lindungi_hak_penumpang

Kepala Dinas Perhubungan Toba, Sikkat Sitompul. (Foto: Nimrot/Mistar)

news_banner

Toba, MISTAR.ID

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba, Sikkat Sitompul, menilai Organisasi Angkutan Darat (Organda) di wilayahnya perlu segera diaktifkan kembali. Ia menyebut, Organda di Toba saat ini dalam kondisi “mati suri” dan kehilangan peran penting dalam pengelolaan transportasi darat.

Menurut Sikkat, salah satu alasan perlunya reaktivasi Organda adalah karena masih banyak angkutan kota (angkot) di Toba yang beroperasi menggunakan pelat putih, padahal seharusnya menggunakan pelat kuning sesuai ketentuan kendaraan umum.

“Salah satu dampak dari penggunaan pelat putih untuk angkutan penumpang adalah sulitnya mendapatkan klaim Jasa Raharja jika terjadi kecelakaan,” ujar Sikkat, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa sosialisasi kepada para pengemudi angkot untuk bergabung dengan Organda telah dilakukan berulang kali, namun belum mendapat respons maksimal. Di sisi lain, pengurus Organda Toba disebut masih terkendala masalah pendanaan dan membutuhkan investor baru untuk menambah armada resmi.

“Jika dilakukan penindakan tegas terhadap angkot berpelat putih, maka transportasi di Toba bisa lumpuh. Penumpang, terutama pelajar, akan kesulitan bepergian,” ucapnya.

Meski begitu, Sikkat menegaskan bahwa pihaknya tetap berupaya menertibkan penggunaan pelat putih secara bertahap. Dinas Perhubungan berencana melakukan razia gabungan secara berkesinambungan untuk menekan jumlah kendaraan yang tidak sesuai aturan.

“Kita ingin menekan sedikit demi sedikit jumlah angkot berpelat putih agar nantinya hanya angkot berpelat kuning yang beroperasi,” katanya.

Namun, Sikkat mengakui bahwa pelaksanaan razia rutin membutuhkan biaya besar, sementara saat ini pemerintah sedang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.

“Dengan keterbatasan dana, kecil kemungkinan razia bisa dilakukan secara rutin. Tapi kami tetap berkomitmen melakukan penertiban semampunya,” tuturnya. (hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN