Kembali ke Sekolah Setelah 37 Tahun, Lumba Munthe Jadi Pembina Upacara di SMPN 1 Aekkota Batu

H Lumba Munthe saat menjadi inspektur upacara di tempat ia menuntut ilmu 37 tahun silam di SMPN-1 Aekkota Batu Kecamatan Na IX-X, Senin (25/8/2025). (foto:istimewa/mistar)
Labura, MISTAR.ID
Waktu seolah berputar bagi Lumba Munthe, seorang alumni SMP Negeri 1 Aekkota Batu, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tiga puluh tujuh tahun silam, ia berdiri di halaman sekolah sebagai seorang siswa. Namun pada Senin, 25 Agustus 2025, ia kembali menginjakkan kaki di tempat yang sama, kali ini dengan peran berbeda—sebagai pembina upacara.
Lumba Munthe yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Labura untuk periode keempat, tampak larut dalam suasana haru saat memberikan amanat di hadapan ratusan siswa. Kenangan masa kecilnya di tahun 1988, saat ia mengikuti upacara sebagai siswa biasa, hadir kembali dengan begitu nyata.
“Sedih dan haru menyelimuti jiwa saya. Tak terasa, dulu saya seperti mereka—berdiri sebagai siswa. Kini saya berdiri di sini sebagai pembina upacara. Allahu Akbar, ini kenangan yang tak terlupakan,” ujar politisi dari Partai Demokrat tersebut dalam sambutannya.
Momen Penuh Makna: Dari Siswa Menjadi Teladan
Bagi Lumba, momen ini bukan sekadar seremoni. Ia menganggapnya sebagai perjalanan emosional yang menggambarkan kekuatan pendidikan dalam membentuk karakter dan masa depan seseorang. Ia berdiri bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai bukti nyata bahwa nilai-nilai pendidikan yang ditanamkan sejak dini tak pernah pudar.
Ia berharap kehadirannya dapat menjadi inspirasi bagi para siswa agar tetap semangat dalam belajar dan menghormati para guru.
“Saya berdiri di sini bukan untuk menggurui, tapi untuk memberi semangat. Saya ingin adik-adik tahu bahwa dengan disiplin dan kerja keras, kalian bisa meraih apa yang kalian impikan,” ucapnya.
Guru Terharu, Murid Jadi Sosok Panutan
Kehadiran Lumba juga membawa kebanggaan tersendiri bagi para guru yang pernah mengajarnya. Salah satunya adalah Hj Juita br Sitepu, yang mengungkapkan rasa haru dan bangganya.
“Bangganya ibu, nak. Sudah menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Kabulkan doa ibu ya, nak sayang,” tulisnya dengan penuh emosional saat mengenang momen itu.
Sebuah Kisah Inspiratif Tentang Kembali dan Memberi Arti
Momen ini menjadi kisah sederhana yang sarat makna—tentang seorang murid yang kembali ke sekolah bukan lagi sebagai peserta didik, melainkan sebagai teladan dan sumber inspirasi. Sebuah perwujudan nyata bahwa kesuksesan tidak melupakan asal-usul, dan bahwa pendidikan tetap menjadi fondasi kuat dalam perjalanan hidup seseorang. (sunusi/hm27)