Sunday, June 29, 2025
home_banner_first
SUMUT

Kelompok Wanita Tani Deli Serdang Jadi Produsen Keripik Ubi, Dongkrak Ekonomi Keluarga

journalist-avatar-top
Sabtu, 28 Juni 2025 20.29
kelompok_wanita_tani_deli_serdang_jadi_produsen_keripik_ubi_dongkrak_ekonomi_keluarga

Keripik ubi hasil olahan dari kelompok wanita tani di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.(f: sembiring/ mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Kreativitas dan semangat pantang menyerah menjadi kunci sukses Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Perwira, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Berawal dari budidaya sayuran organik, kini mereka bertransformasi menjadi produsen keripik ubi yang mampu mendongkrak ekonomi keluarga.

Ketua KWT, Sumarni, mengungkapkan bahwa awalnya kelompok ini fokus pada penanaman sayuran organik seperti ubi dan pisang dengan memanfaatkan lahan pinjam pakai dari warga sekitar.

"Lahannya kami sewa atau pinjam pakai dari warga setempat," ujar Sumarni saat ditemui pada Sabtu (28/6/2025).

Kelompok yang berdiri sejak 2018 ini beranggotakan sekitar 30 perempuan. Namun, seiring dengan turunnya harga ubi di pasaran, mereka memutar otak dan memutuskan untuk mengolah ubi menjadi keripik agar memiliki nilai jual lebih tinggi.

"Saat ini lahan yang kami pinjam pakai seluas 10 rante. Kami tanami ubi semuanya," jelas Sumarni, yang juga berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 1 Beringin.

Setiap hari, kelompok ini mampu mengolah sekitar 40 kilogram ubi menjadi 15 kilogram keripik renyah. Proses produksi dikerjakan secara bergotong royong oleh 10 anggota aktif mulai dari pengupasan, pengirisan, penggorengan, hingga pengemasan.

"Semua pembuatan keripik ubi mulai memotong, mencuci, mengiris, menggoreng serta mengemas dilakukan oleh anggota kelompok berjumlah 10 orang," ucapnya.

Dari hasil penjualan keripik, setiap anggota bisa membawa pulang penghasilan sekitar Rp30.000 per hari.

"Lumayanlah untuk menambah penghasilan keluarga," tambahnya.

Keripik ubi mereka dijual dalam dua varian harga, yakni Rp10.000 dan Rp15.000 per kemasan, dan dipasarkan di lingkungan sekitar.

Namun, Sumarni mengungkapkan bahwa kelompok mereka masih menghadapi sejumlah kendala, khususnya dalam hal alat produksi, permodalan, dan pemasaran.

"Kami berharap pemerintah dapat membantu kami, baik itu peralatan, modal maupun pemasarannya agar usaha ibu-ibu ini dapat berkembang. Untuk nomor izin berusaha (NIB) saat ini lagi diurus oleh pemerintahan Kecamatan Beringin," tutur Sumarni.

Usaha keripik ubi KWT Dusun Perwira menjadi contoh nyata bagaimana ibu-ibu desa mampu berinovasi dan mengambil peluang di tengah keterbatasan. Dengan dukungan yang tepat, mereka siap melangkah lebih jauh membawa produk lokal ke pasar yang lebih luas. (Sembiring/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN