Saturday, July 5, 2025
home_banner_first
SUMUT

Isu Pungli Seragam Rp825 Ribu di SMPN 1 Binjai Ini Kata Kepsek

journalist-avatar-top
Sabtu, 5 Juli 2025 17.12
isu_pungli_seragam_rp825_ribu_di_smpn_1_binjai_ini_kata_kepsek

Kepala Sekolah SMPN 1 Binjai, Sofyan. (Foto: Bayu/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

SMP Negeri 1 Binjai menjadi sorotan publik usai mencuat isu biaya seragam sekolah sebesar Rp825 ribu yang dibebankan kepada murid baru. Isu ini bahkan berkembang menjadi tudingan bahwa 10 siswa gagal daftar ulang karena tak mampu membayar biaya tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMPN 1 Binjai, Sofyan, menegaskan bahwa tidak ada unsur pungutan liar (pungli) dalam kebijakan tersebut. Ia menyebut keputusan itu diambil berdasarkan hasil rapat bersama komite sekolah dan wali murid.

"Murid tidak dipaksakan untuk mengambil atau membeli baju seragam sekolah, bisa dibuat sendiri atau jika ada punya abang, kakak atau saudaranya yang masih layak bisa dipakai," ujarnya, Sabtu (5/7/2025).

Sofyan juga menegaskan bahwa pihak sekolah membuka opsi pembayaran secara cicilan bagi orang tua siswa yang belum mampu melunasi biaya seragam.

"Orang tua boleh mencicil uang daftar ulang tersebut jika belum mampu membayar lunas," katanya.

Biaya seragam sebesar Rp825 ribu tersebut mencakup seragam sekolah Rp350 ribu, serta atribut dan baju olahraga Rp475 ribu. Sofyan menyebut, keputusan tetap membuat seragam khas sekolah merupakan keinginan mayoritas orang tua murid.

"Jadi kesepakatan para orang tua murid baru agar baju seragam khas sekolah ini tetap dibuat dan jangan dihilangkan," ujarnya.

Terkait isu 10 murid dikeluarkan karena tak membayar, Sofyan membantah keras. Ia bahkan telah memberikan klarifikasi langsung ke Dinas Pendidikan Binjai.

"Jadi saya sudah jelaskan tidak benar ada murid baru yang dikeluarkan karena tidak membayar uang seragam sekolah," katanya.

Menurut Sofyan, dari 352 murid baru yang lulus, 260 siswa telah daftar ulang, sementara 92 siswa belum melakukannya. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada kabar yang belum jelas sumbernya.

"Itu merupakan fitnah. Tolong kepada masyarakat agar jangan sampai termakan isu hoax. Bila ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa langsung datang kepada saya selaku kepala sekolah," pungkasnya. (Bayu/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN