Monday, July 21, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Waspada Ikan Mati Massal, Pelaku KJA Haranggaol Jaga Keramba di Tengah Cuaca Ekstrem

journalist-avatar-top
Senin, 21 Juli 2025 13.31
waspada_ikan_mati_massal_pelaku_kja_haranggaol_jaga_keramba_di_tengah_cuaca_ekstrem

Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Danau Toba wilayah Haranggaol, Kabupaten Simalungun. (Foto: Indra/Mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Fenomena matinya ribuan ikan di perairan Danau Toba wilayah Samosir baru-baru ini memicu kekhawatiran di kalangan pengusaha Keramba Jaring Apung (KJA) di daerah lain sekitar danau, termasuk di Kabupaten Simalungun.

Vedro, seorang pemilik KJA di Kecamatan Haranggaol Horison, menyebutkan para pelaku usaha perikanan di wilayahnya tetap waspada meski hingga kini kondisi perairan di Simalungun masih aman.

"Kalau khawatir, ya selalu ada. Tanpa ada permasalahan (ikan mati) pun tetap waspada," ujarnya, Senin (21/7/2025).

Menurutnya, peristiwa ikan mati massal terakhir kali terjadi di Haranggaol pada tahun 2016, yang mengakibatkan ribuan ton ikan mati mendadak dan menimbulkan kerugian besar bagi petani KJA.

Saat ini, lanjut Vedro, angin kencang masih melanda wilayah Haranggaol. Namun ia berharap kondisi cuaca ekstrem itu tidak berdampak buruk terhadap aktivitas budidaya ikan.

"Mudah-mudahan tidak sampai seperti di Samosir. Kami terus berdoa dan menjaga agar keramba tetap dalam kondisi baik," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Mistar, rerata penyebab matinya ikan di wilayah danau disebabkan menurunnya kadar oksigen yang dipengaruhi angin kencang dan memicu putaran air arus bawah. (indra/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN