Petani Huta Bayu Raja Terancam Gagal Tanam, Irigasi Longsor Akan Segera Diperbaiki Pemkab dan TNI

Rombongan Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih bersama Dandim 02/07, Letkol Inf Gede Agus Dian Pringgana saat meninjau irigasi longsor di Huta Bayu Raja. (foto:dokumenDiskominfoSimalungun/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Ratusan petani di Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, terancam gagal tanam akibat longsornya saluran irigasi Bah Tongguran yang mengairi ratusan hektare lahan pertanian di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Simalungun, Hotbinson Damanik, menyampaikan bahwa perbaikan irigasi akan dibiayai melalui dana Belanja Tak Terduga (BTT). Namun, prosesnya tetap mengikuti ketentuan regulasi yang berlaku.
“Perbaikannya akan menggunakan BTT, tapi tentunya sesuai regulasi. Saat ini sedang dibahas titik-titik kerusakan yang perlu segera ditangani,” ujar Hotbinson saat ditemui di kantornya, Jumat (1/8/2025).
Ia menambahkan bahwa pengerjaan akan dilakukan melalui program Karya Bakti Manunggal bersama TNI, untuk mempercepat proses pemulihan saluran irigasi.
“Benar, semalam sudah diputuskan untuk segera diperbaiki. Saat ini masih dalam tahap perencanaan teknis, sedang dibuatkan gambarnya dan draf pelaksanaannya,” katanya.
750 Hektare Terancam Tidak Bisa Ditanami
Akibat kerusakan tersebut, sekitar 750 hektare dari total 2.000 hektare lahan pertanian di Huta Bayuraja terdampak. Jika tidak segera diperbaiki, petani dikhawatirkan tidak bisa menanam padi pada musim tanam Oktober mendatang.
Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, telah meninjau langsung lokasi longsor pada Selasa (29/7/2025), dan kembali melakukan peninjauan bersama Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Gede Agus Dian Pringgana, pada Kamis (31/7/2025).
“Ini harus kita prioritaskan, karena menyangkut ketahanan pangan dan keberlangsungan hidup para petani,” ucap Bupati Anton.
TNI: Harus Tahan Lama, Bukan Asal Jadi
Letkol Inf Gede Agus menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh proses perbaikan, dengan komitmen agar hasilnya tidak asal-asalan.
“Perbaikannya harus kuat dan tahan lama, karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat. Kami siap bekerja sama demi kesejahteraan petani,” ujarnya.
Peninjauan tersebut juga dihadiri Camat Huta Bayu Raja yakni Ferry Risdonni Sinaga, tokoh masyarakat Benfri Sinaga, para pangulu, serta warga setempat. Mereka menyampaikan harapan besar agar perbaikan irigasi bisa segera terealisasi sebelum musim tanam dimulai.
Kini, harapan para petani bertumpu pada sinergi antara Pemerintah Kabupaten Simalungun dan TNI, agar aliran air segera kembali normal dan mereka dapat menggarap lahan tepat waktu. (indra/hm27)