Lima Bulan Terbengkalai, Irigasi Rusak di Hutabayu Raja Tak Kunjung Ditangani

Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih. (Foto: Indra/Mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Warga Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, menyuarakan kekecewaannya atas lambatnya respons Pemerintah Kabupaten dalam menangani kerusakan saluran irigasi yang mengaliri ratusan hektare sawah. Hingga lima bulan pasca kejadian, saluran irigasi yang rusak belum juga diperbaiki.
"Sawah kami sudah kering. Sebagian (petani) sudah beralih ke tanaman darat," kata S Simanjuntak, petani dari Nagori Silakkidir, Rabu (23/7/2025). Ia menyebut para petani sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi, tapi tak kunjung ada hasil.
Hal senada disampaikan L Damanik, warga Kelurahan Hutabayu. Menurutnya, masyarakat bersama pemerintah nagori dan kelurahan telah mengirimkan surat sebanyak empat kali kepada Pemkab Simalungun.
"Tapi yang kami dapat hanya janji. Padahal, irigasi itu penting untuk keberlangsungan hidup kami yang mayoritas petani sawah," kata wanita paruh baya ini.
Sementara itu, Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, saat dimintai tanggapan pada Senin (21/7/2025), menyatakan dirinya belum bisa memastikan tindakan lanjutan. "Saya mau lihat dulu, kan kalau bencana itu ada batas waktunya," ujarnya.
Ketika ditanya soal tindak lanjut, Anton enggan berkomentar lebih jauh. "Nanti itu, saya melihat dulu dong. Dalam waktu dekat akan saya lihat lokasi," ucapnya.
Saluran irigasi yang rusak tersebut diketahui mengairi sekitar 500 hektare sawah di Nagori Silakkidir, Nagori Raja Maligas, dan Kelurahan Hutabayu.
Pada April lalu, Bupati Anton sempat menyatakan bahwa pihaknya akan memproses perbaikan irigasi rusak disebut. Namun, hingga kini, belum ada tindakan konkret yang dirasakan masyarakat.
Warga pun berharap Pemkab Simalungun segera merealisasikan perbaikan irigasi sebelum kondisi pertanian mereka makin memburuk. (indra/hm25)