Tuesday, September 16, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Terowongan Purba Ribuan Tahun Ditemukan, Diduga Dibuat Kungkang Raksasa

journalist-avatar-top
Selasa, 16 September 2025 08.55
terowongan_purba_ribuan_tahun_ditemukan_diduga_dibuat_kungkang_raksasa_

Terowongan kuno berusia ribuan tahun yang ditemukan. (foto: IFL Science)

news_banner

Lima, MISTAR.ID

Terowongan bawah tanah raksasa yang diperkirakan berusia ribuan tahun ditemukan di wilayah Brasil dan Argentina. Uniknya, struktur ini diyakini bukan hasil buatan manusia maupun proses geologi alami, melainkan kemungkinan besar digali oleh kungkang darat raksasa yang telah punah.

Lebih dari 1.500 terowongan semacam ini telah ditemukan, terutama di wilayah Rio Grande do Sul, Brasil Selatan. Penemuan ini pertama kali diidentifikasi oleh Profesor Geologi Heinrich Frank, yang menyebut beberapa terowongan memiliki panjang hingga 600 meter dan tinggi sekitar 1,8 meter.

“Tidak ada proses geologi yang dapat menghasilkan terowongan bercabang panjang dengan penampang elips atau melingkar, lengkap dengan bekas cakaran besar di dindingnya,” ujar Frank dalam wawancara dengan Discover.

Temuan ini dikenal sebagai liang purba atau paleoburrows. Berbeda dari gua alami atau terowongan tambang, paleoburrows memiliki ciri khas yang kuat yakni tata letak kompleks, pola paralel, serta bekas cakaran yang jelas. Peneliti yakin struktur ini dibuat oleh makhluk hidup, bukan oleh air, erosi, atau aktivitas geologi lainnya.

Frank menjelaskan ia telah melihat banyak gua alami berbahan anorganik, dan karakteristik liang ini berbeda jauh. Proses pembentukannya menunjukkan hewan penggali kemungkinan besar adalah pembuatnya.

Dibuat oleh Kungkang Darat Raksasa

Penelitian yang diterbitkan dalam Science Advances tahun 2018 mengaitkan terowongan ini dengan kungkang raksasa seperti Megatherium, herbivora raksasa seukuran gajah yang hidup di Amerika Selatan sekitar 8.000–10.000 tahun lalu, pada zaman Pleistosen.

Kungkang ini memiliki cakar besar dan lengan kuat, memungkinkan mereka menggali liang besar untuk tempat berlindung. Beberapa liang bahkan diperkirakan dibangun oleh beberapa generasi kungkang sebagai rumah atau perlindungan dari pemangsa.

Dalam studi yang sama, peneliti juga menemukan jejak kaki manusia dan kungkang raksasa yang terawetkan di dasar danau purba. Pola jejak menunjukkan kemungkinan interaksi antara manusia purba dan kungkang, bahkan kemungkinan upaya perburuan.

“Jejak manusia tampaknya mengikuti kungkang dalam pola menguntit, sementara pergerakan kungkang menunjukkan respon defensif,” kata peneliti. Meskipun bisa jadi perilaku ini bersifat bermain-main, para ilmuwan menilai bahwa skenario berburu lebih masuk akal.

Kungkang diperkirakan menjadi mangsa yang tangguh karena lengan mereka yang kuat dan cakar tajam yang mematikan saat bertahan.

Jumlah paleoburrows yang terus ditemukan meningkat di berbagai wilayah Amerika Selatan. Para peneliti kini fokus pada analisis ekologis untuk memahami peran liang purba tersebut dalam lingkungan dan interaksinya dengan kehidupan lain pada masa itu.

Penemuan ini juga menantang asumsi lama mengenai akhir zaman es dan membuka wawasan baru tentang hubungan manusia dan megafauna. Semakin banyak liang yang ditemukan, semakin besar pula potensi pemahaman kita terhadap perilaku adaptif makhluk purba seperti kungkang raksasa. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN