Tuesday, November 4, 2025
home_banner_first
SUMUT

Anak Putus Sekolah jadi Pedagang Tape Keliling di Sidikalang Dairi, Pegiat Sosial: Pemerintah Gagal Mengedukasi

Mistar.idSelasa, 4 November 2025 12.40
journalist-avatar-top
JM
anak_putus_sekolah_jadi_pedagang_tape_keliling_di_sidikalang_dairi_pegiat_sosial_pemerintah_gagal_mengedukasi

Anak-anak pedagang tape asal Desa Jumasiulok. (Foto: Manru/Mistar)

news_banner

Dairi, MISTAR.ID

Sejumlah anak yang mengalami putus sekolah berusia 12-15 tahun jadi pedagang tape keliling di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Anak-anak tersebut berasal dari Kerajaan Dusun III, Desa Juma Siulok, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.

Ketika ditemui mistar saat berjualan keliling di seputaran depan Kantor Bupati Dairi baru-baru ini, mengaku bermarga Siahaan dan Rajagukguk. Kepada mistar mereka mengaku tidak bersekolah lagi dan sudah bertahun-tahun lamanya berjualan tape singkong dengan cara berjalan kaki berkeliling di seputaran Kecamatan Sidikalang.

Berangkat pagi dari Desa Juma Siulok ke Sidikalang dengan jalan kaki, dan sebagian ada menumpang mobil lewat. Mendengar dan melihat ada beberapa anak putus sekolah jadi pedagang tape keliling, pegiat sosial Robinson Simbolon menilai hal itu merupakan kegagalan pemerintah terutama pemerintah desa dalam mengedukasi masyarakatnya.

"Artinya, dalam hal ini pemerintah, terutama pemerintah desa telah gagal mengedukasi warganya. Sebab, zaman ini tidak lagi ada anak-anak putus sekolah hanya karena faktor biaya atau ekonomi orang tua. Pendidikan anak sudah dijamin pemerintah. Harapan kita, pemerintah dan pemerintah desa memiliki anggaran cukup bagi pendidikan" kata Robinson sambil meminta Pemerintah proaktif melakukan edukasi.

Kepala Desa Juma Siulok, Edu Ompusunggu menyebut mereka sebenarnya tidak putus sekolah dikarenakan faktor ekonomi atau karena biaya pendidikan dari orang tua tidak ada.

"Niat sekolah mereka tidak ada lagi karena sudah keenakan mengenal duit. Dan menurut mereka menjadi pedagang tape mengira dapat membangun masa depannya" katanya saat dihubungi mistar melalui telepon, Selasa (4/11/2025).

Ia menyebut Pemerintah Desa telah mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat. "Jangan dibilang pemerintah desa tidak mengedukasi. Kurun waktu tiga tahun lalu, kami bersama Pemerintah Dairi telah melaksanakan sosialisasi dan mengedukasi puluhan anak dan para orang tua pedagang tape tersebut, agar tidak lagi menyuruh anaknya berjualan tape keliling," ujarnya.

Saat itu, ada berikan fasilitas alat pembuat tape dengan perjanjian, anak-anak sekolah tidak lagi berjualan tape. Kalaupun berjualan tape ia orang tua lah imbau kami saat itu. Namun saat ini, masih ada kurang lebih tujuh orang anak-anak seusia SMP tidak sekolah dan berjualan tape. Tetapi mana bisa kita paksa sekolah kalau tidak ada niat?

"Nanti saya tanya dulu perangkat saya, supaya didata," tutur Edu.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Mariady Harsoyo Simanjorang saat dikonfirmasi melalui whatsapp hingga berita ini diterbitkan belum memberikan respons.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN