Monday, September 15, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

NASA Temukan Bukti Kuat Kehidupan Purba di Mars: Ini Temuan Rover Perseverance

journalist-avatar-top
Senin, 15 September 2025 09.04
nasa_temukan_bukti_kuat_kehidupan_purba_di_mars_ini_temuan_rover_perseverance

Sebuah batu yang dijuluki 'Cheyava Falls'. (foto: NASA)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

NASA baru-baru ini mengumumkan penemuan yang dianggap sebagai indikasi paling kuat tentang kemungkinan kehidupan purba di Planet Mars. Temuan ini berasal dari sampel batuan unik yang dikumpulkan oleh rover Perseverance pada Juli 2024 di wilayah bernama Cheyava Falls, bagian dari lembah kuno Neretva Vallis.

Sampel batu tersebut dijuluki Sapphire Canyon, memperlihatkan pola berbintik menyerupai kulit macan tutul atau biji poppy. Batuan ini berasal dari formasi geologis bernama Bright Angel, yang diyakini terbentuk di dasar danau purba lebih dari 3 miliar tahun lalu.

Analisis dari instrumen SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics & Chemicals) di Perseverance menemukan senyawa organik—komponen dasar kehidupan berbasis karbon—pada batu tersebut. Selain itu, terdapat juga urat putih kalsium sulfat, menunjukkan bahwa air pernah mengalir melalui batu itu.

Data tambahan dari instrumen PIXL (Planetary Instrument for X-ray Lithochemistry) menunjukkan keberadaan mineral seperti besi, fosfat, dan hematit, yang di Bumi sering kali terbentuk akibat aktivitas mikroba di lingkungan yang basah dan bersuhu rendah.

Menurut Dr Michael Tice dari Texas A&M University, skenario pembentukan pola-pola ini melalui proses kimia non-biologis hampir mustahil terjadi tanpa suhu tinggi. Namun, tidak ada bukti bahwa batuan tersebut pernah mengalami pemanasan ekstrem.

"Seluruh data menunjukkan batu ini tidak pernah dipanaskan cukup tinggi untuk membentuk pola ini secara geokimia. Jadi, kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa mikroorganisme pernah hidup di lumpur danau Mars kuno," kata Tice.

Meskipun temuan ini sangat menjanjikan, para ilmuwan menegaskan konfirmasi definitif hanya bisa dilakukan di laboratorium di Bumi. Saat ini, sampel masih tersimpan dalam tabung kedap udara di permukaan Mars.

"Langkah selanjutnya adalah membawa sampel-sampel ini pulang," ujar Joel Hurowitz, peneliti utama dari Stony Brook University.

Namun, misi pengembalian sampel masih dihadapkan pada kendala besar, termasuk rencana pemotongan anggaran NASA oleh pemerintah AS. Pejabat NASA, Sean Duffy, menyebut pihaknya sedang mencari strategi terbaik untuk merealisasikan misi itu dengan cepat dan efisien.

Lokasi penemuan, Bright Angel, diyakini merekam masa ketika Mars memiliki lingkungan yang mendukung kehidupan.

"Formasi batuan ini seperti jendela menuju masa saat kehidupan mulai muncul, tidak hanya di Mars, tapi mungkin juga di Bumi," kata Katie Stack Morgan, ilmuwan proyek Perseverance dari Jet Propulsion Laboratory (JPL).

Menurutnya, batu-batu purba ini menyimpan petunjuk penting tentang asal-usul kehidupan di tata surya, terutama dari masa yang sulit ditemukan jejaknya di Bumi. (mtr/hm24)

REPORTER: