Ketua Senat UINSU: PBAK Bukan Seremonial, Siapkan Mahasiswa untuk Indonesia Emas 2045

rektor UINSU bersama para mahasiswa baru saat PBAK UINSU (foto:dokumentasi UINSU/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ketua Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Prof. Pagar Hasibuan, menegaskan bahwa Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bukan sekadar acara rutin, tetapi langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda menghadapi Indonesia Emas 2045.
Prof. Pagar menjelaskan bahwa PBAK merupakan program nasional Kementerian Agama untuk membekali mahasiswa baru dengan budaya akademik yang baik.
“Mahasiswa ini kita arahkan kepada mahasiswa yang moderat, ramah, santun, berakhlakul karimah tapi juga menjadi mahasiswa yang kritis dan cerdas dalam rangka menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, budaya akademik meliputi riset, publikasi ilmiah, sikap ramah, moderat, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Ia menolak keras tindakan anarkis, ujaran kebencian, serta penyebaran hoaks di lingkungan kampus.
“Silakan menimba ilmu pengetahuan dan menempa diri secara sungguh-sungguh di UIN Sumatera Utara. Kami tunggu 4 tahun saudara dalam wisuda. Acara seperti ini akan kita laksanakan lagi, pada saat itu suasananya bukan penyambutan lagi tapi akan melepas anak-anak kami sekalian,” ujarnya.
Ia berharap seluruh mahasiswa baru nantinya lulus tepat waktu dan siap berkarya di masyarakat.
“Karena pada saat itu kami berharap bahwa kalian-kalian ini semuanya sudah sarjana dan siap untuk dilepas di tengah masyarakat atau untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya lagi.
PBAK UINSU 2025 yang berlangsung di Kampus IV Medan Tuntungan pada 1–2 September diikuti 4.953 mahasiswa baru. Hari pertama diawali dengan pembacaan Surat Yasin dan doa bersama untuk keselamatan bangsa, serta doa khusus untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam aksi demo beberapa waktu lalu.
Selain itu, kegiatan penanaman pohon dilakukan sebagai simbol komitmen kampus menjaga lingkungan dan implementasi nilai ekoteologi.
Rektor UINSU, Prof. Nurhayati, menekankan pentingnya kepedulian terhadap alam.
“Kami ingin mahasiswa UINSU menjadi pelopor dalam menjaga keberlanjutan bumi,” ujarnya.
Pada hari kedua, kegiatan PBAK dilanjutkan di masing-masing fakultas. (Susan/hm17)