Medan, MISTAR.ID

Setelah puluhan tahun mendedikasikan diri dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, Prof. Dr. dr. Refli Hasan, SpPD, KKV, FINASIM, SpJP(K), FAsCC, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) dalam bidang ilmu kardiovaskular di usia 64 tahun.

“Alhamdulillah. Artinya segala jerih payah selama ini, baik dalam pengajaran, pengabdian masyarakat, maupun penelitian dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, alhamdulillah hari ini sudah dikukuhkan,” ujarnya usai pengukuhan di Gelanggang Mahasiswa USU, Kota Medan, Kamis (21/8/2025).

Refli mengajak rekan sejawat yang belum mencapai gelar guru besar untuk tetap aktif dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Bagi saya tidak ada kendala, karena saya mengikuti tugas yang diberikan. Kita jalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, insya Allah gelar profesor bisa diperoleh,” tuturnya.

Dalam pidato ilmiah berjudul “Paradigma Baru dalam Penatalaksanaan Gagal Jantung”, Refli menyoroti penyakit jantung dan riset kompleks mengenai serangan jantung pada hewan uji.

“Penelitian saya mengenai serangan jantung dilakukan pada tikus, yang jantungnya sangat kecil. Kami membuat serangan jantung buatan, kemudian memberikan pengobatan. Hasil penelitian ini nantinya akan dikembangkan untuk masyarakat,” ucapnya.

Lahir di Palembang pada 1961, Refli mulai berkarir sebagai dosen di FK USU sejak 1 Mei 2004. Ia menempuh pendidikan dokter di FK USU (1986), spesialis Ilmu Penyakit Dalam (1993–1999), dan spesialis Jantung di FK Unair (1999–2002).

Beberapa sertifikasi konsultan kardiologi yang diraihnya antara lain: Kardiologi Klinik Kolegium PERKI (2006), Kardiologi Intervensi Kolegium PERKI (2012), dan Konsultan Kardiovaskular Penyakit Dalam Kolegium PAPDI (2017). Pada 2018, ia meraih Fellow of the ASEAN Cardiology College (FAsCC) di Thailand, serta menyelesaikan program doktor di FK USU pada 2019.

Di FK USU, Refli pernah menjabat Sekretaris Departemen Ilmu Penyakit Dalam (2005–2014), Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam (2014–2021), dan kini menjadi Ketua Divisi Kardiologi sekaligus staf senior Departemen Ilmu Penyakit Jantung. Ia juga memimpin ruang rawat inap kardiologi RSUP H Adam Malik sejak 2010.

Ayah dari lima anak ini berharap gelar akademik tertinggi dapat memperluas pengembangan ilmu kardiologi di Indonesia, khususnya Sumut.

“Harapan saya tentu bisa mengembangkan keilmuan saya, khususnya di bidang jantung,” ujarnya. (susan/hm16)