Tim Gegana Polri Sebut Tak Temukan Bom di Pesawat Rute Jedah-Jakarta

Sejumlah penumpang pesawat Saudia Airlines dievakuasi setelah mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu. (f:ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Tim Gegana Polri tidak ada menemukan bom di Pesawat Saudia Airlines rute Jedah-Jakarta yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Selasa (17/6/2025).
Kepastian itu disampaikan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berdasarkan laporan yang diterimanya dari Tim Gegana.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa dalam laporannya menyebut setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat di KNIA dilakukan penanganan (emergency treatment).
“Setelah pesawat mendarat di Bandara Kualanamu, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” kata Asri Santosa, Rabu (18/6/2025).
Dikatakan Asri, pemeriksaan dilakukan secara gabungan yakni Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda Sumut, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara.
Operasional penerbangan dari dan ke Bandara Kualanamu tidak terganggu. “Bandara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya," tutur Asri.
Pemeriksaan selesai pada pukul 18.47 WIB dan tidak ditemukan bom atau indikasi bahan peledak lainnya. Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan ancaman bom tersebut.
“Kami memberikan apresiasi kepada segenap pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandara Kualanamu, Pemerintah daerah setempat dan pihak terkait lainnya yang melakukan langkah cepat sehingga kondisi menjadi aman terkendali dan kondusif,” katanya.
Dia menilai langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.
Sebelumnya, pesawat penumpang Saudia Airlines SV-5726 mendarat darurat di KNIA, Deli Serdang, Selasa (17/6/2025) siang. Seluruh penumpang dievakuasi dari pesawat ke ruang tunggu Internasional. Informasi yang diperoleh, pesawat yang berangkat dari Jeddah tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) mendapat pesan diduga ancaman bom. Kemudian pesawat mendarat di Bandara Internasional Kualanamu. Tiba di Kualanamu seluruh penumpang dievakuasi. (kompas/hm18)