Saturday, July 19, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Tiga Orang Tewas di Acara Makan Gratis Pernikahan Putranya, Ini Pernyataan Dedi Mulyadi

journalist-avatar-top
Sabtu, 19 Juli 2025 09.25
tiga_orang_tewas_di_acara_makan_gratis_pernikahan_putranya_ini_pernyataan_dedi_mulyadi

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menyampaikan pernyataan terkait tragedi acara pernikahan anaknya di Garut. (foto:detik mistar)

news_banner

Garut, MISTAR.ID

Tiga orang meninggal dunia dan 26 warga terluka dalam insiden kerumunan di acara makan gratis pernikahan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, Jumat (18/7/2025).

Korban meninggal adalah Vania Aprilia, 8 tahun, Dewi Jubaedah, 61 tahun, dan Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota Polres Garut.

Kericuhan terjadi di pintu barat Pendopo Garut saat ribuan warga berdesakan untuk masuk. Beberapa orang terinjak hingga kehilangan nyawa, sementara korban lain mengalami luka dan kekurangan oksigen.

Dedi Mulyadi menyatakan siap bertanggung jawab penuh, meski mengaku telah melarang acara makan gratis karena khawatir akan menimbulkan kerumunan besar. Ia memberikan santunan Rp150 juta kepada keluarga korban meninggal dan Rp10 juta bagi korban luka. Tambahan santunan Rp100 juta juga diberikan oleh kedua mempelai.

Pantauan di RSUD dr. Slamet Garut, Jumat (18/7/2025) malam, Dedi Mulyadi datang didampingi Bupati Garut Syakur Amin, lalu masuk ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan berada di sana sekitar 30 menit.

Setelah mengunjungi para korban, Kang Dedi sapaan akrab Dedi Mulyadi itu memberikan keterangan kepada awak media.

"Walaupun kegiatan ini sudah saya larang, tanpa sepengetahuan dilaksanakan, sebagai orang tua, saya bertanggung jawab," katanya.

Dirinya sudah melarang acara Balakecrakan atau makan gratis untuk warga ini diselenggarakan. Sebab, kata Dedi Mulyadi massa yang datang tidak bisa diprediksi jumlahnya.

Hanya acara tersebut tetap dilaksanakan. "Sehingga ketika peristiwa ini terjadi, saya bingung. Saya tidak tahu. Tapi, karena ini sudah terjadi saya harus bertanggung jawab," ujarnya.

Menyangkut langkah hukum dan pengusutan kejadian ini, Kang Dedi mengaku tidak akan ikut campur. Dia mempersilahkan polisi untuk menyelidikinya. "Silahkan saja ranah pertanggungjawaban itu biarkan kepolisian melakukan penyelidikan," katanya.

"Saya terbuka. Objektif tidak akan menghalangi, silakan untuk melakukan penyelidikan. Bagaimana latar belakang kejadian ini, silakan diselidiki," ucap Dedi Mulyadi. (detik/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN