Sudah 59 WNI dan 1 WNA Dievakuasi dari Iran Tiba di Jakarta

Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran tiba di Jakarta. (f:ant/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Sudah 59 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 warga negara asing (WNA) yang dievakuasi dari Iran tiba di Jakarta hingga Kamis (26/6/2025). Setelah 48 WNI dan 1 WNA tiba pada Rabu (25/6/2025), sedangkan 11 WNI telah tiba di Jakarta pada Selasa (24/6/2025).
“Pascaketibaan 11 WNI di Jakarta yang dievakuasi dari Iran pada tanggal 24 Juni 2025 kemarin, juga Rabu (25/6/2025) kembali tiba 48 WNI dan 1 WNA evacuees. Ke-49 evacuees tersebut tiba dalam tiga penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan, menggunakan Istanbul dan Doha sebagai transit, sebelum terbang ke Jakarta,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, Kamis (26/6/2025).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) juga mengevakuasi tiga WNI dari Yaman Utara. Kemenlu dan KBRI Amman pun telah mengevakuasi WNI yang menetap di Tel Aviv dan Yarusalem.
“Kelima evacuess tersebut juga akan tiba pada hari Rabu (25/6/2025),” kata Judha.
Baca Juga: Besok, 29 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba
Diketahui, Iran meluncurkan serangan rudalnya terhadap pangkalan udara Al Udeid milik Amerika Serikat (AS) di Qatar, Senin (23/6/2025). Dikutip dari Reuters, Presiden AS, Donald Trump, menilai serangan itu merupakan respons yang lemah terhadap serangan AS sebelumnya. Di saat yang bersamaan, AS mendorong gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Iran telah mengancam serangan balasan ke AS setelah fasilitas militer bawah tanah Iran menjadi sasaran pengeboman. Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan Iran tidak akan tunduk pada agresi dari negara manapun.
Tidak ada korban jiwa dalam serangan rudal ke Qatar. Pasalnya, Iran telah memberitahukan rencana serangan tersebut melalui kanal diplomasi. Trump melihat hal ini sebagai langkah positif. Menteri luar negeri Iran, Abbas Araqchi, menyebut Iran siap merespons lebih lanjut jika ada tindakan dari AS. (tirto/hm18)