Monday, July 14, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Kisah Dikha Bocah Tari Pacu Jalur yang Mendunia

journalist-avatar-top
Minggu, 13 Juli 2025 17.36
kisah_dikha_bocah_tari_pacu_jalur_yang_mendunia

Bocah viral Rayyan Arkhan Dhika menarikan tarian pacu jalur saat bertemu Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Gedung Kementerian Kebudayaan Jakarta Pusat. (foto:kompas)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Tarian Pacu Jalur Riau kini menjelma bak meme yang menyebar luas di internet, dan saat ini menjadi tren di kalangan atlet dunia. Bahkan selama beberapa minggu terakhir, lini masa media sosial di seluruh dunia dibanjiri video seorang anak laki-laki berkacamata hitam di Indonesia.

Dalam video itu, dia berdiri di atas perahu balap panjang dan melakukan tarian yang sekarang diperkirakan menjadi yang paling keren di dunia. Tari pacu jalur tersebut dianggap sebagai representasi utama dari "aura farming", sebuah frasa populer di internet untuk gerakan yang terlihat keren dan membangun karisma seseorang. Pasalnya, gerakannya yang penuh gaya dan mudah diikuti itu telah ditiru di seluruh dunia.

Banyak nama besar di dunia olahraga, misalnya pemain american football Travis Kelce, pembalap F1 Alex Albon, dan tim sepak bola Paris Saint-Germain, telah meniru tren tarian itu.

Awal mula tari pacu jalur sebelum mendunia sosok di balik tren tarian itu yakni Rayyan Arkan Dikha, anak berusia 11 tahun di Riau. Dia bercerita bagaimana ide membuat tarian viral itu muncul begitu saja. "Saya sendiri yang menciptakan tarian ini. Tarian itu tercipta secara spontan," ujarnya seperti dikutip Minggu (13/7/2025).

Belum lama ini, siswa kelas 5 SD dari sebuah desa di Kabupaten Kuantan Singingi tersebut baru saja memulai debutnya di ajang balap perahu tingkat nasional. Perlombaan itu dikenal dengan istilah pacu jalur. "Pacu" berarti lomba dan "jalur" merujuk pada perahu panjang seperti kano yang dilombakan.

Posisi Dikha di atas perahu disebut sebagai Togak Luan, atau penari di ujung perahu yang bertugas memberi semangat kepada para awak perahu. Dalam video yang tersebar luas, dia mengenakan pakaian adat Teluk Belanga dengan penutup kepala khas Melayu Riau.

Ia berdiri di haluan perahu balap yang didayung oleh setidaknya 11 orang dewasa. Sebelum beraksi, Dikha mengembuskan kecupan ke kiri dan ke kanan, kemudian menggerakkan lengannya secara berirama, semuanya tanpa banyak ekspresi wajah.

Dalam satu gerakan tarian, ia lantas mengulurkan satu tangan ke depan setinggi dada, dengan tangan satunya ke bawah seperti sedang menyapu. Lalu, dia memutar kedua tinjunya seperti roda ketika bertransisi dari kiri ke kanan. Dalam gerakan lain, Dikha merentangkan satu tangan ke depan dan tangan lainnya ke belakang. (kompas/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN