Keluarga Sebut Ada Luka Sayatan di Tubuh Prada Lucky

Prada Lucky Namo. (Foto: Digtara/Mistar)
Kupang, MISTAR.ID
Keluarga prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT, yang meninggal karena dugaan kekerasan senior mengungkap adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum.
Prada Lucky Namo, 23 tahun, diduga meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan belasan seniornya, hanya dua bulan setelah resmi menjadi anggota TNI.
Paman korban, Rafael Davids, mengatakan foto-foto jenazah yang diterima menunjukkan luka lebam, sayatan, dan benturan di tubuh Lucky. “Di situ saya bilang ada penyiksaan yang terjadi,” ujarnya kepada detikBali, Jumat (8/8/2025).
Rafael mendesak agar para pelaku dihukum seberat-beratnya. “Jangan asal hukuman yang hanya dua atau tiga tahun karena anak kami korban penyiksaan,” tuturnya.
Ia juga menceritakan firasat yang dialami ibu korban, Sepriana Paulina Mirpey. Sepriana mengaku bermimpi Lucky pulang ke rumah. Merasa ada tanda buruk, ia berangkat ke Nagekeo pada 3 Agustus, sehari setelah Lucky masuk rumah sakit. Saat ayah korban tiba di rumah sakit, nyawa Lucky sudah tak tertolong.
Ayah Lucky, Serma Christian Namo, meminta para pelaku penyiksaan dihukum mati atau dipecat sebagai anggota TNI.
"Beta (saya) mau lihat tentara punya hebat. Hukuman cuma dua, ingat ya, itu hukuman mati dan pecat (terhadap para pelaku)," kata Christian saat menjemput kedatangan jenazah anaknya di Bandara El Tari Kupang, Kamis (7/8/2025).
Diketahui, ayah Lucky itu juga merupakan anggota TNI di Kodim 1627 Rote Ndao.
"Nyawa saya taruhan dan tentara saya lepas. Ingat sonde (tidak) ada yang sentuh beta e. Saya pakai jalur hak asasi manusia. Saya tuntut pakai hak saya sebagai manusia. Ingat itu baik-baik," ucapnya.[]