Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan Massal

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sgera mengevaluasi MBG (Foto: Kompas)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan segera mengundang Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jabar untuk mengevaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul kasus keracunan massal di sejumlah daerah, Kamis (25/9/2025).
Evaluasi ini dilakukan secara terbuka untuk mencegah kejadian serupa, terutama terkait jarak waktu antara masak dan distribusi makanan yang terlalu lama. Kasus keracunan MBG terjadi di Garut dan Bandung Barat, dengan ratusan siswa menunjukkan gejala keracunan.
Di Kecamatan Kadungora, Bandung Barat, 657 siswa mengalami keracunan, 19 di antaranya dirawat dan telah pulih. Sementara di Cipongkor, lebih dari 300 siswa terdampak. Total kasus keracunan MBG di Indonesia mencapai 5.626, dengan Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi yakni 2.051 kasus.
Dedi menekankan evaluasi fokus pada dua aspek utama: kualitas menu makanan dan kemampuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai vendor pelaksana. Ia memastikan akan bertemu dengan pengelola SPPG dalam sepekan ini untuk menilai kelayakan pelayanan. Vendor yang tidak memenuhi standar akan diganti agar kasus keracunan tidak terus terjadi.
Selain itu, dampak psikis pada siswa menjadi perhatian serius. Meski tidak ada korban jiwa, trauma membuat anak-anak enggan mengonsumsi makanan MBG harian. Gubernur Dedi menyoroti ketimpangan antara jumlah penerima MBG dan pelayan SPPG serta jarak distribusi yang jauh. “Jika penyelenggara tidak mampu, harus diganti dengan yang lebih kompeten,” tegasnya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen memastikan program MBG berjalan aman dan tepat sasaran.(*)
PREVIOUS ARTICLE
DKI Jakarta Masih Ibu Kota Negara Indonesia